Bodoh adalah salah satu penyakit hati
yang sangat membahayakan dan sangat mengerikan akibatnya. Akan tetapi
sering dan mayoritas penderitanya tidak merasa kalau dirinya sedang
terjangkit penyakit berbahaya ini. Dan karena penyakit bodoh inilah
muncul penyakit-penyakit hati yang lain seperti iri, dengki, riya,
sombong, ujub (membanggakan diri) dan lainnya.
Karena kebodohan ini adalah sumber segala penyakit hati dan sumber
segala kejahatan. Kebodohan ini penyakit hati yang berbahaya lebih
dahsyat dibanding penyakit badan. Karena puncak dari penyakit badan
berakhir dengan kematian, adapun penyakit hati akan mengantarkan
penderitanya kepada kesengsaraan dan kebinasaan yang kekal. Manusia yang
terkena penyakit ini hidupnya hina dan sengsara di dunia maupun di
akherat Allah Taala banyak menyebutkan dalam Al-Quran tentang tercelanya
dan hinanya serta balasan dan akibat bagi orang-orang yang bodoh yang
tidak mau tahu tentang ilmu agama di dunia dan akherat. Diantaranya
Allah menyatakan dalam surat Al-Furqon: 44 Apakah kamu mengira bahwa
kebanyakan mereka itu mendengar dan memahami ?. Mereka itu tidak lain
hanyalah seperti binatang ternak bahkan lebih sesat jalannya.
Di dalam ayat ini, Allah Taala menyerupakan orang-orang bodoh yang
tidak mau tahu ilmu agama seperi binatang ternak bahkan lebih sesat dan
jelek.
Di dalam surat Al-Anfal : 22. Allah juga menyatakan: Sesungguhnya
binatang (makhluk) yang paling jelek di sisi Allah adalah orang yang
bisu dan tuli yang tidak mau mengerti apapun (tidak mau mendengar dan
memahami kebenaran).
Dalam ayat ini Allah memberitakan bahwa orang-orang bodoh yang tidak
mau memahami kebenaran adalah binatang yang paling jelek diantara
seluruh binatang-binatang melata seperti keledai, binatang buas,
serangga, anjing dan seluruh binatang yang lain. Maka orang-orang bodoh
yang tidak mau kebenaran lebih jahat dan lebih jelek dari seluruh
binatang.
Kemudian Allah Taala juga menyatakan bahwa orang-orang yang bodoh
seperti orang-orang yang buta yang tidak bisa melihat sebagaimana dalam
surat Ar Rodu : 19. Allah berfirman: Adakah orang yang mengetahui
bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sama dengan orang
yang buta ?
Dan sungguh Allah Taala banyak mensifati orang-orang yang jahil itu dengan bisu, buta dan tuli.
Kemudian keberadaan orang-orang yang jahil terhadap dakwahnya para
rosul sejak rosul yang pertama sampai rosul yang terakhir, mereka adalah
musuh yang paling berbahaya bahkan musuh para rosul yang sebenarnya.
Hingga Musa alaihissalam berlindung kepada Allah agar tidak menjadi
orang yang jahil, sebagaimana dalam surat Al-Baqoroh: 67 Aku berlindung
kepada Alloh agar tidak menjadi orang yang jahil.
Dan Allah juga memerintahkan kepada nabinya shollallaahu alaihi wassalam untuk berpaling dari orang yang jahil
Dan berpalinglah engkau dari orang-orang yang jahil !
Kemudian Allah Taala juga menyerupakan orang jahil yang tidak
menerima dakwah rasul seperti orang yang mati dan telah terkubur, walau
jasad mereka hidup. Karena dakwah rasul itu ilmu dan iman. Ilmu dan iman
inilah yang menjadikan hati itu hidup, kalau ilmu dan iman tidak
terdapat di hati orang maka orang itu menjadi bodoh. Dan orang yang
bodoh matilah hatinya.
Akibat dari kebodohan inilah maka kehidupan dia di dunia seperti
orang buta tidak bisa melihat kebenaran. Siapa yang tidak mengerti
kebenaran maka dia sesat dan menjalani hidup ini tanpa arah.
Orang yang buta mata hatinya akibat kebodohannya, nanti akan
dibangkitkan dalam keadaan buta. Dan tempatnya adalah neraka jahannam.
Sebagaimana firman Allah Taala dalam surat Al-Isra: 72 dan 97
Barang siapa di dunia ini buta mata hatinya maka dia di akherat
lebih buta dan lebih tersesat dari jalan yang benar Dan kami akan
mengumpulkan mereka pada hari kiamat diseret atas muka mereka di seret
dalam keadaan buta, bisu dan pekak, tempat kediaman mereka adalah neraka
jahanam.
Demikianlah akibat dan balasan bagi orang-orang yang bodoh yang
tidak mau tahu ilmu agama ini. Karena memang demikianlah keadaan mereka
di dunia. Dan manusia dibangkitkan sesuai dengan keadaan hatinya.
Kebodohan juga salah satu sifat dari sifat-sifat penduduk neraka
sebagaimana Allah menyatakan dalam surat Al-Araf: 179
Dan sesungguhnya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan
dari jin dan manusia, mereka punya hati tapi tidak digunakan untuk
melihat dan mereka punya telinga tapi tapi tidak digunakan untuk
mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.
Dalam ayat ini Allah Taala mengabarkan tentang sifat-sifat penduduk
neraka jahanam yaitu orang-orang yang tidak memperoleh ilmu karena tidak
mau menggunakan sarana-sarana untuk mendapatkan ilmu yaitu: akal,
pendengaran, dan pengelihatan sehingga mereka menjadi orang-orang yang
bodoh.
Ini semua adalah menunjukkan tentang jeleknya kebodohan itu dan
tercelanya, orang yang jahil di dunia dan di akherat. Betapa bahayanya
dan mengerikannya kalau kebodohan itu menimpa seseorang, dia akan
menerima akibatnya yang membinasakannya. Padahal kalau kita melihat
keadaan kaum muslimin sekarang ini yang ada di sekitar kita, sungguh
mereka telah dilanda penyakit yang mengerikan ini. Kalau kita tahu
sedikit saja tentang agama ini dan berusaha untuk mengamalkan maka kita
akan tahu kenyataan yang menyedihkan, kebodohan telah merata baik secara
individu, keluarga, masyarakat dan negara. Namun mereka tidak merasa
kalau mereka sedang dijangkit penyakit berbahaya yang akan membinasakan
dirinya. Mereka tertawa dan terlena dengan kegemilangan dunia, tidak
sadar kalau mereka di atas kesesatan bahkan di dalam kekafiran,
kebidahan dan kemaksiatan. Namun karena kebodohan, mereka tidak merasa,
bahkan merasa di atas kebenaran dan ketaatan. Tatkala disampaikan
Al-haq, mereka merasa resah dan tertuduh sesat. Kenyataan ini melanda
mayoritas kaum muslim, orang mudanya, orang tuanya, rakyatnya dan
pimpinannya. Sungguh menyedihkan kenyataan ini.
Maka bagaimana kalau hal ini terus berlarut-larut dibiarkan ?
Semoga tulisan singkat ini menjadikan peringatan bagi kita semua,
sehingga kita semua tersadar untuk merubah keadaan yang berbahaya dan
mengerikan ini untuk kemudian untuk meraih kehidupan yang diridloi oleh
Allah Taala yang akan mengantarkan kepada kebahagiaan yang abadi, di
dunia maupun di akherat. Dan keadaan seperti ini tidak akan ada jalan
lain untuk merubahnya kecuali dengan bekal ilmu yang bermanfaat. Karena
kebodohan adalah penyakit hati yang tidak ada obatnya kecuali dengan
ilmu. Sebagaimana sabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam :
Tidak lain obatnya kebodohan selain bertanya (HR. Ibnu Majjah, Ahmad dan yang lainnya).
Oleh karena inilah Allah menamakan Al-Quran sebagai obat bagi segala
penyakit hati. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Yunus: 57
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu nasehat dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Karena inilah kedudukan ulama seperti dokter, yakni dokter hati.
Maka butuhnya hati terhadap ilmu seperti butuhnya nafas terhadap udara
bahkan lebih besar.
Ilmu itu bagi hati laksan air bagi ikan, apabila hilang air maka matilah ikan.
Jadi kedudukan ilmu bagi hati laksana cahaya bagi mata, laksana
mendengarnya telinga terhadap ucapan lisan, apabila semua ini hilang
maka hati itu laksana mata yang buta, telinga yang tuli dan lisan yang
bisu.
wallahu taala alam
|