Latest Products

Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kisah. Tampilkan semua postingan

Allah menyebutkan kisah Nabi Yusuf bin Ya’qub dalam satu surat lengkap. Nabi yang mulia ini diuji Allah dengan ujian yang sangat berat, tetapi beliau bersabar. Dan demikian itulah keadaan orang-orang shalih. Akhirnya mihnah (ujian) itu berubah menjadi minhah rabbaniyah (anugerah Tuhan). Berikut uraian kisahnya.



Ibu Yusuf bernama Rahil. Ia memiliki sebelas saudara. Ayahnya sangat mencintai Yusuf. Hal itulah yang kemudian mengakibatkan kedengkian saudara-saudaranya yang lain. Sebab mereka adalah satu kelompok, satu jama’ah. Namun Sang ayah begitu cintanya kepada Yusuf dan saudaranya Bunyamin.




Apa yang terjadi selanjutnya? Mereka meminta kepada sang ayah agar Yusuf diperbolehkan pergi bersama mereka. Mereka pura-pura memperlihatkan keinginan agar Yusuf menggembala bersama mereka, padahal mereka menyembunyikan
sesuatu daripadanya, yang hanya Allah Yang Maha Tahu.




Maka mereka pun mengajak Yusuf, lalu mereka melemparkannya ke dalam sumur tua. Kemudian datanglah rombongan musafir. Mereka pun menurunkan timba ke dalam sumur dan Yusuf pun menggayut padanya. Yusuf lalu dijual kepada seorang raja di Mesir. Ia dibeli hanya dengan beberapa dirham.

1 Lalu apa yang terjadi selanjutnya? Allah berfirman,



Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, "Marilah ke sini." Yusuf berkata,"Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan
aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang zhalim tiada akan
beruntung.


Sesungguhnya wanita itu bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah agar kami memalingkan daripadanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih. (Yusuf: 
23 - 24).



Allah menyebutkan godaan isteri raja tersebut kepada Yusuf serta permintaannya kepada Yusuf sesuatu yang tidak pantas dengan posisi dan kedudukannya. Yakni wanita itu berada di puncak kecantikan, kejelitaan, kedudukan dan masih amat muda. Ia lalu menutup semua pintu untuk hanya berdua.





Ia telah siap untuk menyerahkan dirinya dengan mengenakan pakaian kebesaran yang sangat indah. Padahal ia adalah isteri raja. Sedangkan Yusuf kala itu seorang pemuda tampan dan elok, sedang berada di masa pubertas, masih perjaka dan tidak ada yang bisa menggantikannya.




Ia jauh dari keluarga dan kampung halamannya. Sedangkan orang yang tinggal di tengah-tengah keluarga dan sahabatnya tentu akan malu jika diketahui perbuatan kejinya, sehingga akan jatuhlah kehormatannya dalam pandangan mereka. Tetapi, jika ia berada di negeri asing, maka kendala itu akan sirna.




Apalagi ia dalam posisi diminta, maka menjadi hilanglah kendala lelaki yang biasanya menawarkan diri, hilang pula rasa takutnya untuk tidak bersambut. Dan wanita itu berada dalam kekuasaan dan rumah pribadinya, sehingga ia tahu persis kapan waktu yang tepat, dan di tempat mana sehingga tidak ada yang bisa melihat.




Namun, betapapun kesempatan yang ada, Yusuf justru menjaga diri dari yang diharamkan, Allah menjaganya dari perbuatan keji karena dia adalah keturunan para nabi. Allah menjaganya dari tipu daya para wanita. Dan Allah pun menggantinya dengan kekuasaan di muka bumi, di mana saja yang ia kehendaki.




Allah memberinya kerajaan. Lalu, kepadanya datang wanita yang sebelumnya dengan merendahkan diri, meminta dan mengiba agar dinikahinya secara halal, maka Yusuf pun menikahinya. Ketika malam pertama, Yusuf berkata kepadanya, "Ini sungguh lebih baik daripada apa yang dulu engkau inginkan."




Wahai umat Islam, renungkanlah! Betapa setelah ia meninggalkan yang haram, Allah lalu menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya. Karena itu, Yusuf adalah penghulu dari tujuh (golongan) para penghulu yang bertakwa dan mulia. Sebagaimana disebutkan dalam Shahihain

2 dari penutup para nabi, dari Tuhan segenap langit dan bumi,








Ada tujuh (golongan) yang mendapatkan naungan Allah, saat tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Penguasa yang adil; laki-laki yang mengingat Allah secara menyendiri kemudian air matanya mengalir; laki-laki yang
hatinya tertambat dengan masjid saat ia keluar daripadanya sampai ia kembali lagi; dua orang yang saling mencintai karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena-Nya; laki-laki yang menyembunyikan sedekahnya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh
tangan kanannya; pemuda yang tumbuh (dengan senantiasa) beribadah kepada Allah serta laki-laki yang diajak oleh wanita yang berpangkat dan jelita (tetapi) ia berkata, "Sesungguhnya aku takut kepadaAllah."




Catatan Kaki


… 1

Inilah ringkasan kisah Nabi yang mulia tersebut. Barangsiapa yang
ingin mengetahuinya secara lengkap, hendaknya membaca dan merenungkan
surat Yusuf dengan merujuk kepada Tafsir bil ma’tsur, terutama
tafsir Ibnu Katsir dan Tarikhnya. Wallahu a’lam.

2

Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim. -red.
vbaitullah.


Disalin dari buku Kisah-kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Shahabat, Tabi’in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, Syaikh IBrahim bin Abdullah Al-Hazimi, Darul Haq, hal. 15 - 19. 

Sedikit selingan untuk menenangkan pikiran sejenak, kami sajikan kisah-kisah nyata yang ringan namun sarat dengan makna yang dapat kita jadikan contoh dan penguat keyakinan kita terhadap janji Allah. Janji Allah kepada orang-orang yang selalu bersabar dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya.




Dalam hidup ini, setiap muslim kadang menghadapi ujian, cobaan dan bencana. Karena itu, ketika diuji, hendaknya ia bersabar dan mengharapkan pahala kepada Allah atas musibahnya.




Jika demikian, tentu Allah tidak akan menyia-nyiakan sesuatu pun untuknya, bahkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang hilang darinya.




Dalam Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasanya ia berkata,




Aku mendengar Rasulullah bersabda,


Tidaklah seorang muslim yang ditimpa suatu musibah, lalu dia mengatakan apa yang diperintahkan Allah,


Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala karena musibah ini, dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya.



kecuali akan Allah akan memberikannya ganti yang lebih baik. (Ummu Salamah berkata,) Ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata,

"Siapakah orang Islam yang lebih baik dari Abu Salamah? (penghuni) rumah yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah?"

Lalu aku mengatakan ucapan di atas, kemudian Allah menggantikan untukku Rasulullah sebagai suami.



Wahai umat Islam, ketahuilah! Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya.




Siapa yang meninggalkan dari menampar pipi sendiri, mengoyak-ngoyak pakaian dan berteriak-teriak meratap serta kemungkaran yang sejenisnya, kemudian ia memohon pahala di sisi Allah atas musibahnya serta mengembalikan semuanya kepada Allah, niscaya Allah akan menggantinya dan sungguh Allah adalah sebaik-baik Pemberi ganti.




Contoh lain yaitu kisah seseorang yang memiliki tanaman. Tanamannya habis dirusak badai, karena dia bersabar, dia diganti oleh Allah dengan yang lebih baik. Al-Barqy1 berkata,


Saya melihat seorang perempuan di dusun. Saat itu salju sudah turun dan semua tanamannya habis, rusak karena salju tersebut. Banyak orang yang datang untuk menghibur dan menampakkan rasa prihatin.




Tiba-tiba perempuan tersebut menengadahkan pandangannya ke langit dan berdo’a,


Ya Allah, Engkaulah satu-satunya yang dapat diharapkan oleh makhluk(Mu) yang terbaik (yaitu manusia). Berada dit tangan-Mulah pengganti dari
apa-apa (tanaman) yang telah rusak. Maka, berbuatlah untuk kami sesuai dengan sifat yang Engkau miliki (Pengasih, Penyayang). Sungguh, rizki kami ada pada-Mu, harapan kami pun hanya kepada-Mu.



Tak lama setelah itu, datang dari seorang kaya dan dermawan dari daerah tersebut. Dan setelah mendapat informasi dari apa yang terjadi, orang tersebut memberikan uang untuk si perempuan tadi sebesar lima ratus dinar. 2







Catatan Kaki



1

Dia adalah Abu Abdillah Ahmad bin Ja’far bin Abdu Rabbih bin Hassan.
Seorang penulis yang dikenal dengan Al-Barqy. Lihat Al-Khatib Al-Baghdadi
dalam kitab Tarikh-nya 4/69.


2

Al-Faraj ba’das Syiddah 1/181.



Disalin dari buku Kisah-kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Shahabat, Tabi’in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, Syaikh IBrahim bin Abdullah Al-Hazimi, Darul Haq, hal. 28 – 29 & 42 – 43

Doa seorang ibu sungguh mustajab. Balk doa kebaikan ataupun doa buruk. Rosululloh pernah menyampaikan suatu kisah menarik berkaitan dengan doa ibu. 5uatu kisah nyata yang terjadi pada masa sebelum Rosululloh yang patut diambil sebagai ibroh bagi orang-orang yang beriman.




Dahulu, ada tiga orang bayi yang bisa berbicara. Salah satunya adalah seorang bayi yang hidup pada masa Juraij. Juraij adalah seorang ahli ibadah, dia memiliki sebuah tempat ibadah yang sekaligus jadi tempat tinggalnya.




Suatu ketika Juraij sedang melaksanakan sholat, tiba-tiba ibunya datang memanggilnya: "Wahai Juraij". Dalam hatinya, Juraij
bergumam: "Wahai Robbku, apakah yang harus aku dahulukan…
meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?!".




Dalam kebimbangan, dia tetap meneruskan sholatnya. Akhirnya sang ibu pulang. Esok harinya, sang ibu datang lagi dan memanggil: "Wahai Juraij!". Juraij yang saat itu pun sedang sholat bergumam dalam hatinya: "Wahai Robbku, apakah aku harus meneruskan sholatku… Ataukah (memenuhi) panggilan ibuku?l". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.




Sang ibu kembali pulang untuk-kedua kalinya. Ketiga kalinya, ibunya datang lagi seraya memanggil: "Wahai Juraij!". Lagi-lagi
Juraij sedang menjalankan sholat. Dalam hatinya, ia bergumam: "Wahai Robbku, haruskah aku memilih meneruskan sholatku ataukah memenuhi panggilan ibuku?I". Tetapi dia tetap meneruskan sholatnya.




Akhirnya, dengan kecewa setelah tiga kali panggilannya tidak mendapat sahutan Bari anaknya, sang ibu berdoa: "Ya Alloh,janganlah engkau matikan Juraij hingga dia melihat wajah wanita pelacur".




Orang-orang Dani Israil (ketika itu) sering menyebut-nyebut mama Juraij serta ketekunan ibadahnya, sehingga ada seorang wanita pelacur berparas cantik jelita mengatakan: Jika kalian mau, aku akan menggodanya (Juraij).




Wanita pelacur itupun kemudian merayu dan mengwarkan diri kepada Juraij. Tetapi sedikitpun Juraij tak memperdulikannya. Namun apa yang kemudian dilakukan oleh wanita itu? Ia mendatangi seseorang yang tengah menggembala di sekitar tempat ibadah Juraij.




Lalu demi terlaksananya tipu muslihat, wanitu itu kemudian merayunya. Maka terjadilah perzinaan antara dia dengan penggembala itu. Hingga akhirnya wanita itu hamil.




Dan manakala bayinya telah lahir, dia membuat pengakuan palsu dengan berkata kepada orang-orang: "Bayi ini adalah anak Juraij."
Mendengar hal itu, masyarakat percaya dan beramai-ramai mendatangi tempat ibadah Juraij, memaksanya turun, merusak tempat ibadahnya dan memukulinya.




Juraij yang tidak tahu masalahnya bertanya dengan heran: "Ada
apa dengan kalian?". "Kamu telah berzina dengan wanita pelacur lalu dia sekarang melahirkan anakmu", jawab mereka.




Maka, tahulah Juraij bahwa ini adalah makar wanita Iacur itu. Lantas bertanya: "Dimana bayinya?". Merekapun membawa bayinya. Juraij berkata: "Biarkan saya melakukan sholat dulu",
kemudian dia berdiri sholat.




5eusai menunaikan sholat, dia menghampiri si bayi lalu mencubit perutnya seraya bertanya: "Wahai bayi, siapakah ayahmu?"
Si bayi menjawab: "Ayahku adalah si fulan, seorang penggembala".




Akhirnya, masyarakat bergegas menghampiri Juraij, mencium dan mengusapnya. Mereka minta maaf dan berkata: "Kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas". Juraij mengatakan: "Tidak, bangun saja seperti semula yaitu dari tanah Hat". Lalu merekapun mengerjakannya.





Hikmah yang bisa dipetik dari kisah ini





Di antara hikmah 
1 yang bisa dipetik dari sini adalah:





  1. Menetapkan adanya mu’jizat bagi para Nabi dan karomah bagi para wali
    Alloh.

  2. Wajibnya mendahulukan birrul walidain daripada perkara-perkara sunnah,
    seperti sholat (sunnah) dan sejenisnya.

  3. Keutamaan ilmu daripada ibadah. Juraij adalah seorang ahli ibadah
    tetapi bukan ahli ilmu. Seandainya dia berilmu, niscaya dia akan mendahulukan
    panggilan ibunya daripada ibadah sunnahnya.

  4. Doa ibu adalah mustajab (terkabulkan).

  5. Fitnah terbesar yang menimpa suatu umat adalah fitnah wanita.

  6. Fitnah tidaklah membahayakan bagi orang yang beriman.

  7. Apapun problematika yang menimpa, solusinya adalah memohon pertolongan
    kepada Alloh saja dengan sholat dan doa.








Catatan Kaki



1

Disarikan dari Bahjatun Nadhirin (1/345-347) karya Syaikh
Salim Al-Hilali cet. Darr Ibnu Jauzy.

“Anak Pedagang Kaki Lima Jadi Pengusaha Muda di Tanah Rantau”
Kehidupan itu ibarat roda yang berputar, kadang di bawah kadang pula di atas. Berangkat dari kalimat itulah membuat Rahmat Latief Bialangi membentengi dirinya untuk terus berusaha mengubah kehidupannya. Siapa sangka, anak dari seorang pedagang kaki lima kini telah menjadi pengusaha muda dengan omset 1,5 miliyar dalam setahun.  Simak kisahnya berikut ini :

Ada pelajaran yang sangat bagus dari kisah yang satu ini, ayo dibaca sampai tuntas, semoga Allah memberkahi apa yang kita lakukan

Dikisahkan, bahwa suatu hari ada seorang pemuda yang keluar dari rumahnya dengan membawa kapak. Ia hendak menebang sebuah pohon yang disembah orang-orang. Ia melakukan hal tersebut semata-mata karena Allah agar tidak seorang pun menyekutukan-Nya. Ditengah perjalanan, ia dihadang oleh Iblis yang menjelma menjadi manusia. Iblis bertanya kepadanya, "Akan kemanakah engkau dan untuk apa kapak itu?" Orang tersebut menjawab, "Aku hendak menebang pohon yang disembah orang."


Iblis melarang orang itu untuk menebang pohon tersebut. Tentu saja, orang itu denagn tegas menolak permintaan iblis, sehingga terjadilah perkelahian antara orang dan iblis. Dalam perkelahian itu iblis dapat dikalahkan oleh orang tersebut. Namun, iblis tidak berputus asa. Ia membujuk orang itu dan berjanji untuk memberina empat dirham setiap hari dengan syarat ia tidak menebang pohon yang orang-orang itu. Dengan diiming-imingi sejumlah uang, orang itu akhirnya terbujuk juga. Ia membatalkan niatnya untuk menebang pohon itu.

Sesuai janji iblis, setiap hari orang itu mendapat empat dirham dibawah sajadahnya. Namun, hal itu hanya berjalan selama tiga hari saja. Pada hari keempat, setelah mengetahui iblis melanggar janjinya, orang itu pergi sambil membawa kapaknya hendak menebang pohon. Namun, sebelum ia sampai ke tempat yang dituju, ia bertemu lagi dengan iblis yang melarangnya melakukan penebangan. Maka terjadilah perkelahian diantara keduanya. Namun, kali ini iblis dapat mengalahkan orang itu dan menjatuhkannya .

Orang itu heran, lalu bertanya kepada iblis mengapa ia dapat mengalahkannya. Iblis berkata, "Dalam perkelahiannya pertama, niatmu sangat tulus untuk menebang pohon itu. yaitu semata-mata karena Allah. Dala keadaan seperti itu aku tidak dapat mengalahkanmu. Namun, kali ini engkau keluar dengan hati yang tidak tulus karena Allah. Kini, engkau keluar hendak pohon itu semata-mata kesal kepadaku karena rngkau tidak mendapatkan uang lagi dibawah sajadahmu. Dalam keadaan seperti itu aku sangat mudah untuk mengalahkanmu. Nah, sekarang pulanglah engkau kerumah atau akan kupenggallehermu."


Penjelasan :
Kisah ini boleh diceritakan karena sejalan dengan ajaran Islam. Pelajaran dari kisah ini adalah bahwa setiap muslim harus mendasari perbuatannya karena Allah. Hal ini akan mempertebal keimanannya sehingga tidak akan mudah digelincirkan iblis.

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE