04 Oktober, 2015

Soal-Jawab: Bagaimana Memulai Dakwah?

Soal:
Bagaiamana salaf memulai dakwahnya, apakah dimulai dengan tauhid atau dimulai dengan menjelaskan kepada para mad'u kelompok-kelompok yang sesat, walaupun orang yan didakwahi tersebut sebenarnya belum paham tauhid?
Jawab:
Penjelasan mengenai kelompok-kelompok yang menyimpang dan sesat pada hakikatnya adalah dakwah kepada tauhid, sebab maksud dari dakwah tauhid sendiri adalah menyeru kepada tauhid dan meninggalkan syirik, dan sesuatu tidak akan diketahui kecuali dengan mengetahui lawannya; dakwah untuk mengikuti jalan orang-orang beriman termasuk didalamnya dakwah untuk meninggalkankan jalan orang-orang yang mujrim; dakwah kepada Sunnah mencakup dakwah menjauhi bid'ah; amar ma'ruf harus sejalan dengan nahi mungkar. Oleh karena itu dakwah dengan menjelaskan dan mentahzir manusia dari kelompok-kelompok yang menyimpang; yang memalingkan orang dari dakwah kepada tauhid dan manhaj yang benar merupakan essensi dari dakwah kepada tauhid.
Penjelasan mengenai bahayanya dampak kelompok Jahmiyyah, Murjiah dan Khawarij dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan berbagai nama-nama yang diperbaharui dizaman ini adalah inti dari dakwah kepada tauhid.
Namun kesalahan fatal yang terjadi dalam hal ini terdapat dalam dua poin:
Pertama kesalahan dengan melebihkan dosis dakwah kepada satu sisi saja dengan meninggalkan sisi lainnya tanpa ada kebutuhan. Contohnya seluruh materi dakwah yang disampaikan hanya mengungkap kelompok-kelompok sesat semata, tidak pernah disentuh materi mengenai iman, mengenai taqdir, mengenai masalah sifat dan permasalahan lainnya. Oleh karena itu jangan sampai kita lupakan masalah tauhid dan bagian-bagiannya.
Adapun menggakat satu sisi dalam berdakwah dan meninggalkan sisi lainnya akan berdampak negatif dan berbahaya bagi orang-orang yang diseru.
Adapun kesalahan kedua atau bahaya kedua yaitu: tampilnya orang-orang yang menerangkan dan mentahzir kelompok-kelompok maupun jamaah yang sesat sementara dia sendiri tidak memahami manhaj mereka dan tidak paham manhaj salaf yang sebenarnya. Orang seperti ini memiliki peluang besar untuk memasukkan orang-orang yang benar -ahlu al-haq- kedalam gerombolan orang-orang yang sesat, tanpa basirah/ilmu dan tanpa ada rasa takut kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Intinya orang yang berkompeten dalam masalah ini hendaklah dari kalangan ulama ar-rasikhin ar-rabbaniyyin yang paham memposisikan sisi mana yang lebih dibutuhkan orang-orang yang didakwahinya.
Sebagai contoh jika penyembahan kepada kuburan tersebar dinegeri itu maka hendaklah dia memprioritaskan dakwah kepada tauhid dengan segala bagiannya, dengan mengkonsentrasikan dakwahnya
mengenai bahayanya ibadah kepada kubur, jika kekurangan didalam para mad'unya mengenai masalah sifat maka dai harus benar-benar mendahulukan dakwahnya kepada masalah sifat.
Seri Soal Jawab Dauroh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002
Dengan Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani Hafidzahumullahu
Diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan, Lc.

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE