Latest Products

Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Orang yang melakukan studi secara kritis akan mengetahui bahwa asas sarta prinsip-prinsip pokok ulumul hadits (kaidah-kaidah menerima dan menyampaikan hadits) itu benar-benar terdapat dalam kitab al Quran yang mulia, serta terdapat dalam Sunnah Nabawiyah. Allah berfirman :
"Wahai orang-orang yang telah beriman, jika datang orang fasiq dengan membawa suatu berita kepada kalian, maka hendaklah kalian menelitinya" (al Hujurat : 6).
Nabi pernah bersabda :
"Semoga Allah mengelokkan wajah orang yang mendengar berita dariku, lalu ia menyampaikan persis seperti apa yang pernah didengarnya. Karena tidak sedikit orang yang mendengarnya sendiri" (HR Tirmidzi)
dalam suatu riwayat lain beliau juga bersabda :
"Maka tidak sedikit orang yang membawa berita itu lebih mengerti daripada orang yang menerima berita tersebut, begitu pula tidak sedikit orang yang membawa berita itu tidak lebih mengerti daripada orang lyang menerima berita tersebut" (HR Tirmidzi).
Dalam ayat al Quran serta dua hadits tersebut  jelas terdapat suatu prinsip ketentuan mengenai pengambilan suatu berita sekaligus tata cara dalam menerima suatu berita tertentu; dengan cara melakukan tabayyun (memperjelasnya) serta menelitinya dan agar hati-hati dalam menyampaikan suatu berita kepada orang lain. Dalam rangka melaksanakan perintah Allah dan Rasuyl-Nya itu, maka para sahabat telah menetapkan ketentuan-ketentuan dalam menyampaikan suatu berita sekaligus dalam hal menerimanya, terutama ketika mereka meragukan terhadap kejujuran dari orang yang menyampaikan berita tersebut.

Atas dasar ini, maka nampak jelaslah kedudukan serta nilai sanad dalam rangka untuk menerima atau menolak suatu berita. Dalam muqadimah Shahih Muslim, dari riwayat Ibnu Sirin, dikatakan "Semula mereka tidak pernah mempertanyakan tentang sanad, kemudian setelah timbul fitnah, mereka baru mempertanyakannya : 'Sebutkanlah kepada kami orang-orang yang meriwayatkan hadits kepada kamu sekalian'. Lalu jika ternyata mereka yang meriwayatkan hadits tersebut adalah orang-orang Ahli Sunnah maka terimalah hadits itu, sebaliknya, jika ternyata memang orang-orang Ahli Bid'ah, maka janganlah kamu mengambil hadits yang diriwayatkannya.".

Berpijak pada prinsip bahwa uatu hadits itu tidak dapat diterima kecuali sesudah dikatahui sanadnya, maka munculah ilmu Jarh wa Ta'dil, dan (ilmu mengenai) pembicaraan terhadap rawi-rawi hadits, serta (cara) pembicaraan terhadap rawi-rawi hadits, serta (cara) mengetahui sanad-sanad yang muttasil dan yang munqati', dan mengetahui cacat-cacat yang tersembunyi. Bahkan telah muncul pula pembicaraan pada sebagian rawi-rawi yang tercela –meskipun masih sangat sedikit sekali- karena sedikitnya rawi-rawi yang benar-benar tercela pada masa awalnya.
Kemudian para ulama lama kelamaan memperluas (jangkauan pembahasan) dalam masalah yang demikian itu, hingga lahirlah pembahasan dalam beberapa cabang yang berhubungan dengan hadits dari segi pencatatannya, tata cara menerimanya serta menyampaikannya, dan mengetahui nasikh-mansukhnya, gharibnya dan hal-hal selainnya, hanya saja demikian itu dilakukan para ulama secara lisan.
Kemudan terus berkembang, dan lambat laun ilmu-ilmu ini ditulis dan dibukukan, akan tetapi dalam beberapa kitab yang masih bercampur dengan ilmu-ilmu lainnya, seperti ilmu Ushul Fikig dan ilmu hadits, misalnya kitab Ar Risalah dan kitab Al Umm karya Imam Syafi'i.
Para akhirnya ilmu-ilmu tersebut telah mencapai puncaknya dan telah menjadi sebuah istilah tersendiri, dan masing-masing cabang ilmu telah terpisah dari cabang ilmu lainnya. Hal ini terjadi pada abad keempat hijriah, maka para ulama ahli hadits berusaha menyusun kitab secara khusus dalam bidang ulumul hadits. Adapun ulama yang pertama kali menyusun kitab dalam bidang ini adalah al Qadhi Abu Muhammad al Hasan bin Abdurrahman bin Chalad ar Ramaharmuzi (wafat pada tahun 360 H), kitabnya Al Muhaddits al Fashil Baina al Rawi wa al Wa'i.
Kitab-kitab yang populer dalam bidang ulumul hadits
Al Muhaddits al Fashil Baina al Rawi wa al Wa'i.
Disusun oleh al Qadhi Abu Muhammad al Hasan bin Abdurrahman bin Chalad ar Ramaharmuzi. Kitab ini belum membahas seluruh persoalan dalam bidang ulumul hadits, dan memang begitulah umumnya keadaan orang yang pertama kali menyusun kitab dalam bidang ilmu apapun.
Ma'rifat 'Ulum al Hadits.
Disusun oleh Abdullah Muhammad bi Abdul Hakim an Naisabury (wafat 405 H). kitab ini belum disusun sacara sistematis seperti halnya ilmu yang lain.
Al Mustakhraj ala Ma'rifat 'Ulum al Hadits.
Disusun oleh Abu Nu'em Ahmad  bin Abdullah al Asbahany (wafat 430 H). sebuah kitab pelengkap Al Hakim Ma'rifat 'Ulum al Hadits , akan tetapi masih terdapat beberapa persoalan yang tertinggal belum dibahas, yang hal itu dapat ditemukan oleh orang yang kritis terhadap persoalan tersebut.
Al Kifayatu fi ilmi al Riwayah.
Disusun oleh Abu Bakar Ahmad bin Ali bin Tsabit al Khatib al Baghdadi (wafat 463 H). sebuah kitab yang menghimpun segala permasalahan dalam cabang ilmu ini, sekaligus berisi penjelasan kaidah-kaidah periwayatan dan merupakan kitab acuan pokok yang sangat penting dalam ilmu ini.
Al Jami' li al Akhlaki al Rawi wa adabi al Sami'i.
Disusun oleh al Khatib al Baghdadi juga, sebuah kitab yang membahas tentang adab periwayatan sebagaimana nampak jelas pada namanya, dan merupakan kitab yang paling baik dalam babnya dan sangat bernilai pembahasannya serta cakupannya. Dan sangat sedikit cabang-cabang ilmu hadits kecuali al Khatib telah menyusun dalam sebuah kitab tersendiri, makanya benar apa yang dikatakan oleh al Hafidz Abu Bakar bin Nuqthah bahwa "Setiap orang yang sadar mengetahui bahwa para ahli hadits sesudah al Khatib dalam menyusun kitab selalu mengacu kepada kitab beliau tersebut."
Al Ilma'u ila Ma'rifati Ushuli al Riwayah wa Taqyidi al Sima'i.
Disusun oleh Al Qadhi 'Iyadh bin Saushi al Yahshuby (wafat 544 H). kitab ini belum mencakup seluruh pembahasan ulumul hadits, bahkan hanya terbatas pada persoalan yang berhubungan dengan tata cara penerimaan dan penyampaian hadits dan cabang-cabangnya, akan tetapi sangat bagus sekali bab pembahasan dan sistematika serta urutan-urutannya.
Ma la yasa'u al Muhadditsa jahluhu.
Disusun oleh Abu Hafs Umar bin Abdul majid al Mayanaji (wafat 580 H), sebuah bagian kecil yang tidak begitu besar faidahnya.
Ulumul Hadits.
Disusun oleh Abu Amru Utsman bin Abdurrahman al Syahrazury, terkenal dengan sebutan Ibnu Shalah (wafat 643 H). kitabnya terkenal dengan nama 'Muqaddimah Ibnu Shalah', merupakan kitab yang paling baik dalam bidang ulumul hadits. Dalam kitab ini penyusunnya menghimpun masalah-masalah yang terpisah-pisah dari kitab-kitab al Khatib dan orang yang mendahuluinya, karenanya kitabini menghimpun kaidah-kaidah ilmu hadits, akan tetapi belum tersusun secara urut sesuai dengan tema pokok bahasan, sebab meloncat-loncat dari satu masalah ke masalah yang lain, sekalipun begitu kitab ini merupakan kitab pegangan pokok bagi para ulama yang datang sesudahnya, banyak sekali ulama yang telah membuat ringkasan dari kitab ini, serta mensistematiskannya, bahkan ada pula ulama yang telah  memberikan tanggapan serta koreksi perbaikan terhadap kitab ini.
Al Taqrib wa al Taisir li Ma'rifati Sunani al Basyir al Nadhir.
Disusun oleh Muhyidin Yahya bin Syarifu al Nawawi (wafat 676 H). kitab ini merupakan ringkasan dari kitab 'Ulumul Hadits' karya Ibnu Shalah, sebuah kitab yang sangat baik sekali, Cuma kadang-kadang terdapat ungkapan yang sulit untuk dipahami.
Tadribu al Rawi fi Syarhi Taqrib al Nawawi.
Disusun oleh Jalaludin Abdurrahman bin Abu Bakar As Suyuti (wafat 911 H).merupakan kitab pensyarah kitab Taqrib An Nawawi sebagaimana nampak jelas pada namanya, dalam kitab ini penyusunnya mengumpulkan kaidah-kaidah yang banyak sekali.
Nahlmu al Durar fi Ilmi al Atsar.
Disusun oleh Zainuddin Abdurrahim bin Husein al Iraqi (wafat 806 H), terkenal dengan nama 'Alfiyah al Iraqi' merupakan kitab Nadham dari kitab 'Ulumul Hadits karya Ibnu Shalah, dengan beberapa tambahan kitab ini bagus sekali faidahnya, dan telah banyak disyarahkan, dua diantaranya disusun oleh penyusunnya sendiri.
Fathu al Mughits fi Syarhi Alfiyah al Hadits.
Disusun oleh Muhammad bin Abdurrahman al Sakhawy (wafat 902 H), merupakan kitab pensyarah kitab Alfiyah karya al Iraqi, dan merupakan syarah yang paling sempurna dan paling baik dari sekian banyak kitab syarah Alfiya
Nuhbatu al Fakir fi Musthalah Ahli al Atsar.
Disusun oleh al Hafidz Ibnu Hajar al Asqalany (wafat 852 H), sebuah kitab kecil dan sangat ringkas, akan tetapi merupakan ringkasan yang paling bermanfaat dan paling bagus urutan-urutannya, penyusunnya merupakan orang yang paling awal dalam menyusun kitab yang menempuh jalan secara urut dan terbagi-bagi pembahasannya, yang sebelumnya belum pernah dilakukan orang lain. Kemudian beliau telah mensyarahnya dengan nama 'Nuzhatu al Nadhar', sebagaimana yang lainnya telah mensyarahkannya.
Al Mandhumatu al Baiquniyah.
Disusun oleh Umar bin Muhammad al Baiquny (wafat 1080 H), merupakan kitab nadham yang ringkas karena hanya terdiri dari tiga puluh empat bait, dan merupakan ringkasan yang bermanfaat lagi terkenal dan telah banyak disyarahkan.
Qawaidu al Tahdits.
Disusun oleh Muhammad Jamaluddin al Qashimy (wafat 1332 H), merupakan kitab karangan orisinil yang sangat berfaidah sekali.
Dinukil dari kitab Taisir Musthalah Hadits karya Dr. Mahmud Thahhan yang diterjemahkan kedalam bahasan Indonesia oleh Drs. Zainul Muttaqin dan diterbitkan oleh Titian Ilahi Press (Cet II/De

SOAL:
Assalamu’alaikum. Um, apa benar wanita nifas tidak boleh menekuk kaki selama 40 hari ketika tidur dan tidak boleh jongkok? Mohon penjelasannya. Jazakumullohu khoiron.
(Ummu R, Jateng, 08522xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Ana senang dengan pertanyaan Anda.
Sekarang coba kita bayangkan, jika wanita setelah melahirkan yang bermandikan peluh, mempertaruhkan nyawa dan sangat capek serta menguras tenaga, lalu setelahnya hanya boleh berbaring tanpa boleh menekuk kaki dan tidak boleh jongkok, maka pertanyaan saya, sampai kapan dan berapa lama proses kesembuhannya?!
Itulah yang sering kita dengar dari para orang tua kita dulu. Padahal setelah melahirkan, tubuh akan terasa remuk redam dan otot-otot serta persendian semuanya kendur. Maka alangkah bijaknya jika diberi kesempatan untuk meregangkan tubuh dan kembali bugar.
Secepat mungkin setelah melahirkan dan pulih dari sakit, yang sebaiknya dilakukan ialah melakukan gerakan ringan yang biasa disebut senam nifas dan mobilisasi dini. Ini bertujuan untuk memperkuat otot tubuh yang kendur dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh. Makanan juga jangan terlalu berpantang. Minumlah yang banyak untuk membantu rehidrasi dan proses metabolisme tubuh, serta membantu melancarkan BAB. Jongkok adalah gerakan yang bagus untuk otot panggul dan daerah kemaluan dan anus sehingga akan memudahkan wanita nifas untuk BAK maupun BAB.
Jadi berdasarkan uraian di atas, kita dapat mengambil hikmah dan ilmu dari nasihat para orang tua. Ambil yang menurut kita baik dan buang yang menurut kita tidak bermanfaat.
——————————————————————–

SOAL:
Assalamu’alaikum. Ana sekarang hamil 8 bulan lebih dan perkiraan sekitar sebulan lagi melahirkan. Tapi beberapa hari yang lalu hingga sekarang sudah terasa nyeri di perut bagian bawah, kayak ada yang menusuk-nusuk jalan lahir hingga membuat sakit dan nyeri. Sekitar 1 pekan yang lalu ana periksa ke dokter, katanya itu kontraksi rahim dan dinyatakan sudah pembukaan 2. Tapi kemarin ana periksa lagi kok masih buka 2 ya, rasa nyeri juga masih sering muncul. Kenapa sakitnya kok yang lama kayak gitu dan kenapa pembukaannya lama banget? Latihan apa yang bisa mempercepat pembukaan? Ini kehamilan pertama.
(Fulanah, Bumi Alloh, 0852xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Terima kasih atas pertanyaan yang diajukan.
Memang saat mendekati kelahiran, seseorang tentu akan merasakan hal lain pada dirinya sebagai tanda persalinan sudah dekat, seperti nyeri pada bagian perut sampai punggung, mengeluarkan lendir dan atau darah, keluar cairan seperti kencing dan lain sebagainya. Itu wajar dan normal.
Bila saat ini Anda sudah merasa nyeri, yang perlu Anda perhatikan ialah lamanya kontraksi atau nyeri perut tersebut. Perkirakan dalam hitungan detik, berapa lama kontraksi tersebut dan sekuat apa. Jika makin lama makin terasa sakit dan frekuensinya makin sering, maka kemungkinan waktu persalinan sudah dekat. Tapi jika rasa nyeri tersebut terjadi sehari semalam dan hanya kadang-kadang saja, misalnya karena capek atau kelelahan, maka kemungkinan itu hanyalah his palsu atau kontraksi semu saja.
Sakit pada akhir kehamilan ini biasa dialami dan dirasakan oleh wanita hamil untuk persiapan bayi mencari jalan keluar dari dalam rahim, yang biasa disebut “pembukaan”. Jika saat ini telah terjadi pembukaan jalan lahir 2 cm dan belum ada tambahan pembukaan lagi hingga beberapa hari, maka itu masih bisa dipertahankan asal Anda tidak mengeluarkan air ketuban. Dan jika hasil pemeriksaan menyatakan janin masih sehat, denyut jantung normal, dan ari-ari atau plasenta baik, insya Alloh kehamilan Anda masih bagus hingga tiba saat persalinan nanti.
Lakukan senam pernapasan dan latihan senam hamil agar otot-otot daerah panggul lebih kendur dan membantu melancarkan persalinan kelak, wallohu ‘alam.
——————————————————————–

SOAL:
Assalamu’alaikum. Afwan, putri ana BAB-nya kok sering keras ya? Apa karena salah makan? Obat apa yang harus diberikan?
(Ummu N, Singkil, 08576xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Afwan, saya tidak bisa menjawab lebih spesifik karena pertanyaan Anda kurang lengkap dan tidak disebutkan usia, jenis makanan dan minuman yang diberikan, serta riwayat kesehatan si anak tersebut.
Secara umum, BAB pada anak, terutama di bawah usia 1 tahun, bisa lebih dari 1 kali dalam 24 jam, bertekstur lembek, berwarna kuning keemasan dan tidak mengejan dengan sangat. BAB cenderung seperti huruf S saat keluar dari dubur, tidak bercampur lendir atau darah atau yang lainnya.
Anak yang minum susu formula biasanya tinjanya akan lebih lengket dan sedikit lebih keras daripada anak yang hanya minum ASI. Tapi semua atau sebagian dari ciri tersebut tidak selalu ada pada setiap anak, tergantung asupan konsumsi sehari-hari pada daerah masing-masing.
Jika diketahui tinja anak keras dan ia menangis saat mengejan, cobalah ubah makanan dan minuman yang diberikan. Perbanyak makanan yang mengandung serat, buah dan berikan susu formula sesuai aturan yang tertera pada kemasan atau sesuai petunjuk dokter. Selain itu, biasakan anak BAB dengan duduk jongkok untuk melatih otot-otot pada daerah poros usus dan dubur. Jangan mudah memberikan obat-obatan pencahar tanpa resep dari dokter. Bila perlu, bawalah anak ke dokter untuk diperiksa, apakah memang ada masalah pada organ pencernaannya atau yang lainnya.
——————————————————————–

SOAL:
Assalamu’alaikum. Ana ibu dengan 1 putri. Kemarin ana hamil anggur (mola) dan sudah dikuret ±10 bulan yang lalu. Sekarang ana mau hamil lagi. Apakah ini berisiko buat kandungan ana?
(H, Jabar, 0219xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Selama tidak ada masalah lain yang menyertai mola pada kehamilan sebelumnya, insya Alloh Anda dapat hamil lagi sesuai waktu yang dianjurkan dokter kandungan tempat Anda dikuret, hanya saja Anda perlu lebih berhati-hati dalam beraktivitas. Konsumsilah makanan sehat, istirahatlah yang cukup, periksakan kondisi Anda secara rutin ke bidan atau dokter terdekat. Jangan abaikan multivitamin dan nutrisi yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan, karena itu merupakan salah satu faktor pendukung perkembangan janin dalam rahim, tentunya setelah izin Alloh Ta’ala.
——————————————————————–

SOAL:
Assalamu’alaikum. Ummu Wildan, afwan ana mau tanya. Ana menikah sudah hampir 3 tahun tapi sampai sekarang belum dikarunia anak. Ana mau periksa tapi malu. Sedangkan suami ana sewaktu kecil pernah tertendang kemaluannya oleh temannya sehingga biji pelirnya pecah. Yang ana tanyakan, apakah karena sebab itu hingga sekarang ana tak kunjung hamil, padahal ana dan suami sudah minum jamu, kapsul dan herbal, dan sudah sering minum susu kedelai. Jazakillahu khoiron atas jawabannya.
(Ummu R, Bumi Alloh, 08575xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Ukhti, tidak ada kata malu untuk mendapatkan ilmu yang baik apalagi menyangkut diri kita dan kelangsungan rumah tangga kita. Dengan periksa ke dokter, kita akan tahu banyak hal tentang kondisi tubuh kita ditinjau dari segi kesehatan ilmiah, apa yang menjadikan Anda belum hamil, suburkah atau ada gangguan lainnya. Memang semua itu merupakan rahasia Alloh semata, tapi setidaknya kita sudah berusaha dan berdo’a kepada-Nya.
Minum jamu dan herbal seharusnya juga tidak boleh berlebihan, harus sesuai dengan anjuran yang ada. Ada baiknya Anda dan suami bertanya terlebih dahulu tentang manfaat dan keguanaan obat dan jamu tersebut kepada ahlinya. Sebab bagaimana pun, meski itu herbal atau jamu tradisional, pasti sedikit banyak berpengaruh pada kondisi Anda.
Buah pelir yang pecah yang Anda maksud di sini satu atau semuanya telah mengalami kecacatan? Wallohu ‘alam, saya tidak bisa memberikan jawaban karena Anda maupun suami belum melakukan pemeriksaan. Saya sarankan, silakan Anda dan suami periksa ke dokter atau rumah sakit terdekat, mudah-mudahan segera diketahui segala permasalahan yang membuat Anda dan suami resah karena selama ini Anda belum juga hamil. Afwan.
——————————————————————–

SOAL:
Assalamu’alaikum. Ummu Wildan, ana ingin bertanya. Ana terkena keputihan yang sudah menyebabkan gatal. Bagaimana cara mengatasinya?
(Fulanah, Kalbar, 08125xxxxxxx)
JAWAB:
Wa’alaikumussalam. Anda saat ini sudah menikah atau belum? Baik, saya anggap Anda telah menikah, karena kebanyakan pembaca majalah kesayangan kita ini para keluarga yang telah menikah.
Masalah keputihan ini telah sering ditanyakan oleh para ummahat pada rubrik ini. Tentunya hal ini tidak boleh dianggap remeh mengingat banyaknya pertanyaan seputar masalah yang satu ini.
Selain pengaruh hormonal dan faktor usia, keputihan sering muncul akibat kurang bersihnya daerah kewanitaan. Ganti celana dalam 2 kali sehari saja tidak cukup untuk menjaga kebersihan. Yang menjadikan masalah ini kian melebar adalah pemilihan pembalut wanita saat haid. Sering kali seseorang mencari yang ekonomis dan praktis, apalagi hanya untuk sekali pakai. Nah, inilah pemikiran yang keliru yang berakibat sering munculnya gangguan kewanitaan dan keputihan. Mulai sekarang, cobalah ganti pembalut Anda dengan pembalut herbal meski harganya sedikit lebih mahal. Insya Alloh lebih sehat.
Gatal pada keputihan bisa terjadi karena di situ ada jamur, biasanya candida albicans. Ciri-cirinya: keputihan berwarna putih keruh seperti susu, gatal dan kadang terasa panas pada daerah kemaluan, menyebabkan kulit merah dan sangat mengganggu aktivitas. Coba periksakan diri Anda ke bidan terdekat untuk mendapat pengobatan yang tepat sesuai gejala.
[ Oleh: Ummu Wildan ]
Dinukil dari Majalah al-Mawaddah :. Edisi 02 Tahun ke-4.: RubrikKonsultasi Kebidanan.
Keadaan-keadaan hati digambarkan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullohu ta’ala dengan sebuah perumpamaan yang sangat indah, yakni keadaannya seperti tiga buah rumah ;
1. Rumah milik raja, yang didalamnya terdapat harta simpanan yang melimpah serta perhiasan yang mulia.
2. Rumah milik budak, yang didalamnya tersimpan harta milik budak itu dan simpanannya, yang tentu saja tidak seperti harta benda milik sang raja.
3. Rumah yang kosong tidak ada isinya sedikitpun.
Pencuri datang untuk menkarah salah satu dari tiga rumah tersebut. Lalu rumah manakah yang akan menjadi sasarannya?
Jika engkau menjawab, “ia akan menggasak rumah kosong”, tentu tidak akan mungkin dan hanya akan sia-sia, sebab didalamnya tidak ada sesuatupun yang bisa dijarah.
Suatu ketika datang seseorang berkata kepada Ibnu Abbas radhiallohu ‘anhu,“sesungguhnya orang-orang Yahudi beranggapan bahwa mereka tidak bisa diganggu oleh berbagai macam bisikan syeithan ketika shalat.”
Maka Ibnu Abbas mengomentari, “apakah yang bisa dilakukan syeithan terhadap hati yang sudah roboh?”
Kemudian, jika engkau berkata, “Dia akan menjarah rumah milik raja”, sepertinya juga mustahil dan terlalu sulit, karena disana ada para penjaga dan juga mata-mata yang selalu mengintai. Jangankan untuk menjarah, mendekatpun sudah sulit, karena para pengawal, tentara dan penjaga selalu siap.
Maka tidak ada pilihan lain bagi pencuri itu kecuali rumah yang satu lagi, yang ada kemungkinan baginya untuk memasukinya dan menjarah isinya.
Orang yang berpikir hendaknya menyimak permisalan ini dengan seksama lalu meresapinya didalam hati, karena gambaran tentang dirinya ada pada permisalan itu.
Hati yang kosong sama sekali dari kebaikan adalah hatinya orang-orang kafir dan munafik. Itu merupakan rumah Syeithan, tempat tinggal dan tempat bersemayamnya. Lalu apa yang bisa dicuri dari hati yang seperti itu, sementara tidak terdapat apapun didalamnya, yang ada hanyalah hayalan dan lintasan pikiran.
Ada hati yang diisi dengan pen-ta’dhiman kepada Allah Ta’ala, cinta, rasa malu dan takut kepada-Nya. Lalu syeithan manakah yang berani mendekati hati semacam ini? Kalaupun syeithan mencuri darinya, lalu apa yang bisa dicuri? Namun tetap saja syeithan akan mencari-cari kesempatan untuk menjarah dengan merampas dan menyambar ketika orang tersebut dalam keadaan lalai. Karena bagaimanapu ia juga manusia biasa yang bisa lalai, lupa, ada syahwat dan lain-lain.
Ada pula hati yang didalamnya ada tauhid kepada Allah Ta’ala, iman, ma’rifat, cinta kepada-Nya dan pembenaran terhadap janji-Nya, namun didalamnya juga ada syahwat, nafsu dan naluri. Hati yang ada diantara dua hal ini (Iman dan syahwat) terkadang condong kepada Iman, cinta dan pen-ta’dziman kepada Allah dan terkadang condong kepada hawa nafsu dan nalurinya. Maka hati yang semacam inilah yang menjadi incaran jarahan syeithan. Namun Allah tetap memberikan pertolongan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya.
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
”Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah yang maha Perkasa lagi maha Bijaksana.” [Ali-Imran:126]
Ketahuilah, bahwa syeithan tidak akan dapat berbuat banyak terhadap seorang hamba kecuali jika ia (syeithan) mendapatkan senjatanya. Dengan membawa senjata itu dia menyusup dan melumpuhkan hati seorang hamba. Senjata syeithan itu adalah syahwat, syubhat, hayalan, angan-angan yang kosong, yang semuanya ada didalam hati. Jika seorang hamba mempunyai iman yang dapat menyadari dan menghadang serangan syeithan itu, maka syeithan itu pasti akan kalah. Jika tidak, maka dia akan mudah dikuasi syeithan.
Jika seorang hamba memberikan peluang kepada musuh dan memberikan pintu baginya serta menyodorkan senjata kepada syeithan yang justru senjata itu akan digunakan untuk menguasai dirinya, berarti dia adalah yang bodoh dan tercela.
[Dinukil dari kitab Shohihul wabilus shoyyib minal kalimit Thayyib, karya Ibnu Qayyim]
Meja makan dan piring silih berganti dipajang di rumah para pembesar kaum dan para penguasa. Lain halnya dengan Nabi umat ini, padahal negara beserta rakyatnya di bawah kekuasaan beliau. Unta yang penuh dengan muatan tiada henti-hentinya datang kepada beliau. Emas dan perak selalu terhampar di hadapan beliau. Tahukah kamu makanan dan minuman beliau? Apakah seperti hidangan para raja? Atau lebih mewah dari itu? Ataukah seperti hidangan orang-orang kaya dan bergelimang harta? Atau lebih lengkap dan lebih komplit?
Janganlah terkejut melihat hidangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang sederhana lagi memprihatinkan. Anas bin Malik mengungkapkan kepada kita sebagai berikut: “Rasulullah tidak pernah makan siang dan makan malam dengan daging beserta roti kecuali bila menjamu para tamu.” (HR. At-Tirmidzi)
Karena sedikitnya jamuan yang tersaji dan banyaknya peserta hidangan, beliau tidak dapat makan kenyang kecuali dengan susah payah. Tidak pernah sekalipun beliau dapat makan sampai kenyang kecuali ketika menjamu para tamu. Beliau dapat kenyang bersama para tamu yang mesti beliau layani.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengungkapkan:

“Keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah makan roti gandum sampai kenyang dua hari berturut-turut hingga beliau wafat.”
 (HR. Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan:

“Keluarga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah makan roti gandum sampai kenyang tiga hari berturut-turut semenjak tiba di kota Madinah sampai beliau wafat.” 
(Muttafaq ‘alaih)
Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah tidak mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Hingga beliau tidur dalam keadaan lapar, tidak ada sesuap makanan pun yang mengganjal perut beliau. Ibnu Abbas menuturkan sebagai berikut:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan keluarga beliau tidur dalam keadaan lapar selama beberapa malam berturut-turut. Mereka tidak mendapatkan hidangan untuk makan malam. Sedangkan jenis makanan yang sering mereka makan adalah roti yang terbuat dari gandum.” (HR. At-Tirmidzi)
Keadaan seperti itu bukan kerana beliau tidak punya atau kekurangan harta. Justeru harta melimpah ruah berada dalam genggaman beliau dan harta-harta pilihan diusung ke hadapan beliau. Akan tetapi, Allah S.w.t memilih keadaan yang paling benar dan sempurna bagi Nabi-Nya S.a.w.
‘Uqbah bin Al-Harits berkata:
“Pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengimami kami shalat Ashar. Selesai shalat, beliau segera memasuki rumah, tidak lama kemudian beliau keluar kembali. Aku bertanya kepada beliau, atau ada yang bertanya kepada beliau tentang perbuatan beliau itu. Beliau menjawab:

“Aku tadi meninggalkan sebatang emas dari harta sedekah di rumah. Aku tidak ingin emas itu berada di tanganku sampai malam nanti. K
arena itulah aku segera membagikannya.” 
(HR. Muslim)
Kedermawanan yang menakjubkan dan pemberian yang tiada bandingannya hanya dapat dijumpai pada diri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .
Anas bin Malik radhiallahu anhu mengungkapkan: “Setiap kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dimintai sesuatu kerana Islam, beliau pasti memberinya. Pernah datang menemui beliau seorang laki-laki, lantas beliau memberinya seekor kambing yang digembala di antara dua gunung (kambing yang gemuk). Lelaki itu kembali menemui kaumnya seraya berseru: “Wahai kaumku, masuklah kamu ke dalam Islam! Sesungguhnya Muhammad selalu memenuhi segala permintaan seakan-akan ia tidak takut jatuh miskin.” (HR. Muslim)
Meski dengan kedermawaan dan pemberian yang demikian menakjubkan itu, namun cubalah lihat keadaan diri beliau , Anas bin Malik menuturkannya kepada kita. Ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah makan hidangan di meja makan hingga beliau wafat, beliau juga tidak pernah makan roti yang terbuat dari gandum halus hingga beliau wafat.” (HR. Al-Bukhari)
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan: “Pada suatu hari, Rasu-lullah S.a.w datang menemuiku. Beliau bertanya: “Apakah kamu masih menyimpan makanan?” ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menjawab: “Tidak ada!” Beliau berkata: “Kalau begitu aku berpuasa.” (HR. Muslim)
Dalam sebuah riwayat yang shahih disebutkan bahawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan keluarganya pernah selama sebulan atau dua bulan hanya memakan Aswadaan, iaitu kurma dan air. (HR. Bukhari & Muslim)
Meskipun hidangan yang beliau makan sangat sederhana dan sedikit, namun beliau tidak pernah lupa mensyukuri nikmat Allah . Sebagai cerminan dari akhlak beliau yang luhur dan etika islami yang agung. Begitu pula, beliau tidak lupa berterima kasih kepada orang yang menghidangkannya serta tidak mencela bila ada hal yang kurang berkenan. Sebab, meskipun orang yang memasaknya telah berupaya sebaik mungkin, akan tetapi kekurangan itu pasti selalu ada. Oleh sebab itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallamtidak pernah mencela makanan dan orang yang memasaknya. Beliau tidak akan menolak makanan yang disajikan dan tidak menuntut yang tidak tersaji. Beliau adalah Nabi umat ini, perhatian beliau tidaklah tertumpu pada masalah perut dan makanan.
Dari Abu Hurairah radhiallaahu anhu ia berkata:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Beliau akan memakannya bila suka, bila tidak, beliau akan membiarkannya.” 
(Muttafaq ‘alaih)
Wahai saudaraku tercinta lagi mulia, bagi yang belum puas dan belum merasa cukup, akan saya bawakan secara ringkas ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah sebagai berikut:
“Adapun mengenai masalah makanan dan pakaian, sebaik-baik petunjuk di dalam masalah ini adalah petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Etika beliau terhadap makanan ialah memakan apa yang disajikan bila beliau menyukai-nya. Beliau tidak menolak makanan yang dihidangkan, dan tidak mencari-cari apa yang tidak tersedia. Jika disajikan roti dan daging, beliau akan memakannya. Bila dihidangkan buah-buahan, roti dan daging, beliau akan memakannya. Jika dihidangkan kurma saja atau roti saja, beliau pun memakannya juga. Bila dihidangkan dua jenis makanan, beliau tidak lantas berkata: “Aku tidak mahu menyantap dua jenis makanan!” Beliau tidak pernah menolak makanan yang lezat dan manis. Dalam hadits beliau menyebutkan:

“Akan tetapi aku berpuasa dan berbuka. Aku shalat malam dan juga tidur. Aku juga menikahi wanita dan juga memakan daging. Barangsiapa yang membenci sunnahku, maka ia bukan termasuk golongan-ku.”
Allah telah memerintahkan kita supaya memakan makanan yang baik-baik dan memerintahkan supaya banyak-banyak bersyukur kepada-Nya. Barang siapa yang mengharamkan makanan yang baik-baik, ia tentu termasuk orang yang melampaui batas. Barang siapa yang tidak bersyukur, maka ia telah menyia-nyiakan hak Allah . Petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah petunjuk yang paling tepat dan lurus. Ada dua jenis orang yang menyimpang dari petunjuk beliau:
Kaum yang berlebih-lebihan, mereka memuaskan nafsu syahwat dan melarikan diri dari kewajiban.
Kaum yang mengharamkan perkara yang baik-baik dan mengada-adakan perbuatan bid’ah, seperti bid’ah rahbaniyyah yang tidak disyariatkan Allah . Sebab, tidak ada rahbaniyyah di dalam agama Islam.”
Kemudian Syaikhul Islam melanjutkan:
“Setiap yang halal pasti baik, dan setiap yang baik pasti halal. Kerana Allah telah menghalalkan seluruh perkara yang baik-baik bagi kita dan mengharamkan seluruh perkara yang jelek. Dan termasuk makanan yang baik ialah yang berguna lagi lazat. Dan Allah telah mengharamkan seluruh perkara yang memudharat-kan kita serta menghalalkan seluruh perkara yang bermanfaat bagi kita.
Kemudian beliau radhiallaahu anhu melanjutkan:
“Umat manusia memiliki selera yang beraneka ragam dalam hal makanan dan pakaian. Kondisi mereka berbeda-beda pada saat lapar dan kenyang. Keadaan seorang insan juga selalu berubah-ubah. Akan tetapi, amal yang terbaik adalah yang paling mendekatkan diri kepada Allah S.w.t dan yang paling bermanfaat bagi pelakunya.” (Majmu’ Fatawa II / 310)
Sumber: Sehari Di Kediaman Rasululloh shallallohu ‘alaihi wasallam, Penulis: Abdul Malik bin Muhammad bin Abdurrahman AlQosim

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE