Suami
adalah kepala rumah tangga, dialah nahkoda bahtera yang sedang
mengarungi lautan kehidupan keluarga, dialah yang mengatur dan
bertanggung jawab atas segala yang terjadi dalam rumah tanggal,
khususnya hubungan suami istri.
Tugas berat ini bisa berjalan dengan baik, kalau seandainya adanya
keharmonisannya dengan sang istri yang tercinta. Bukan suami saja yang
berhak mendapatkan rasa kesenangan dari sang istri, tapi sebaliknya sang
istri berhak juga mendapatkan hal itu dari sang suami.
Dalam artikel yang singkat ini, ada beberapa poin sebagai renungan sang
suami dalam rangka menjalin keharmonisan rumah tangga........
|
|
Wahai sang suami ....
Apakah membebanimu wahai hamba Allah, untuk tersenyum di hadapan
istrimu dikala anda masuk ketemu istri tercinta, agar anda meraih pahala
dari Allah?!!
Apakah membebanimu untuk berwajah yang berseri-seri tatkala anda melihat anak dan istrimu?!!
Apakah menyulitkanmu wahai hamba Allah, untuk merangkul istrimu,
mengecup pipinya serta bercumbu disaat anda menghampiri dirinya?!!
Apakah memberatkanmu untuk mengangkat sesuap nasi dan meletakkannya di mulut sang istri, agar anda mendapat pahala?!!
Apakah termasuk susuh, kalau anda masuk rumah sambil mengucapkan
salam dengan lengkap : Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatuh agar
anda meraih 30 kebaikan?!!
Apa yang membebanimu, jika anda menuturkan untaian kata-kata yang
baik yang disenangi kekasihmu, walaupun agak terpaksa, dan mengandung
bohong yang dibolehkan?!!
Tanyalah keadaan istrimu di saat anda masuk rumah!!
Apakah memberatkanmu, jika anda menuturkan kepada istrimu di saat
masuk rumah : Duhai kekasihku, semenjak Kanda keluar dari sisimu, dari
pagi sampai sekarang, serasa bagaikan setahun.
Sesungguhnya, jika anda betul-betul mengharapkan pahala dari Allah
walau anda letih dan lelah, anda mendekati sang istri tercinta dan
menjimaknya, maka anda mendapatkan pahala dari Allah, karena Rasulullah
bersabda :Dan di air mani seseorang kalian ada sedekah.
Apakah melelahkanmu wahai hamba Allah, jika anda berdoa dan berkata :
Ya. Allah perbaikilah istriku dan berkatilah daku pada dirinya.
Ucapan baik adalah sedekah.
Wajah yang berseri dan senyum yang manis di hadapan istri adalah sedekah.
Mengucapkan salam mengandung beberapa kebaikan.
Berjabat tangan mengugurkan dosa-dosa.
Berhubungan badan mendapatkan pahala.
Diambil dari kitab Fiqh pergaulan suami istri oleh Syeikh Mushtofa Al Adawi.
|