Ditulis oleh: Syeikh Rabee bin Hadi Umair Al Madkhali
Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Muhammad Elvi bin Syamsi
(Da`i dan Penerjemah Bahasa Indonesia di Islamic Dawa & Guidance Center Hail.)
=======================================================
Bismillahi-r-rahmani-r-rahiim
Segala puji hanya milik Allah dan shalawat serta salam semoga
dianugerahkan atas rasulullah, ahli bait dan para sahabat beliau serta
orang yang mengikutinya.
Amma ba`du :
Sesungguhnya kita sekalian umat islam, sungguh telah dibedakan oleh
Allah dari seluruh umat manusia, bahwasanya kita ini menegakkan amar
ma`ruf nahi mungkar Allah berfirman :Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari
yang munkar (QS Ali Imran :110 )
Rasulullah bersabda: Barangsiapa diantara kalian melihat suatu
kemungkaran maka ubahkan dengan tangannya, jika tidak sanggup maka
dengan lidahnya dan jika tidak sanggup (juga) maka dengan hatinya, yang
demikian itu adalah selemah-lemah iman.
Dan Allah telah membebankan kepada kita agar kita bisa menjadi
orang-orang yang menegakkan keadilan. Allah berfirman: Wahai orang-orang
yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapak dan kaum kerabatmu. (QS An Nisa : 135 )
Allah telah memerintahkan kepada kita untuk saling tolong menolong
(kerja sama) untuk melakukan kebaikan dan takwa, dan melarang kita untuk
saling tolong menolong untuk perbuatan dosa dan pelanggaran (melampaui
batas). Allah berfirman: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. (QS : Al Maidah : 2).
Allah telah memerintahkan jihad demi menyebarkan dan membela agama
ini. Jihad dilakukan dengan pedang dan tombak, dan memerintahkan kita
untuk berjihad dengan memberikan penjelasan, hujjah dan argumen,
merupakan jihadnya para nabi semoga Allah menganugerahkan shalawat dan
salam kepada mereka.
Allah telah memerintahkan untuk bersikap jujur dan selalu memilih
kejujuran, dan melarang kita untuk berdusta dan memilih dusta.
Rasulullah bersabda: Peganglah oleh kalian kejujuran, karena kejujuran
itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke dalam surga.
Seseorang senantiasa jujur, dan memilih kejujuran sampai dia tercatat
sebagai orang yang selalu jujur di sisi Allah. Dan jauhilah oleh kalian
dusta, sesungguhnya dusta itu membawa ke maksiat, dan maksiat membawa ke
dalam api neraka. Seseorang senantiasa berdusta, dan memilih
kekedustaan sampai dia tercatat sebagai orang yang selalu berdusta di
sisi Allah.
Allah memperingatkan kita dari prasangka bohong (buruk sangka),
Rasulullah bersabda : Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka
itu adalah perkataan yang paling bohong.
Allah memerintahkan kita untuk bersaudara, menjaga persaudaraan;
Rasulullah bersabda : Orang muslim adalah saudara muslim dia tidak
mengkhianati temannya dan tidak membiarkannya (tanpa memberikan
pertolongan). Setiap muslim atas saudaranya muslim diharamkan
kehormatan, harta dan darahnya. Takwa itu berada di sini, cukuplah
seseorang melakukan kejahatan dengan menghina saudaranya muslim. H.R
Tirmizi ia berkata : Hadits hasan.
Rasulullah bersabda: Jangalah kalian saling dengki, saling membenci,
saling membelakangi. Janganlah sebagian kalian menjual apa yang telah
ditawar sebagian yang lain. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang
bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim, ia tidak menzolimi
temannya dan tidak juga membiarkannya. Takwa itu berada di sini, beliau
menunjuk dadanya tiga kali. Cukuplah seseorang melakukan kejahatan
dengan menghina saudaranya muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang
lain diharamkan darah, harta dan kehormatannya. (H.R. Muslim).
Allah memerintahkan kita untuk memberikan nasehat. Rasulullah
bersabda: Agama itu nasehat maka kami berkata, bagi siapa wahai
rasulullah ? bagi Allah, Kitab-Nya, rasul-Nya dan para pemimpin kaum
muslimin serta masyarakat umum.
Allah memerintahkan kita untuk menolong orang yang dizolimi dan
orang yang melakukan kezoliman. Rasulullah bersabda -shallallahu `alaihi
wa sallam-: Tolonglah saudaramu yang melakukan kezoliman dan yang
dizolimi, seseorang berkata : wahai rasulullah saya akan menolongnya
jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnya jika dia
melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda: kamu menahannya, atau
menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk
menolongnya. (H.R. Bukhari).
Allah telah mengabarkan kepada kita sesungguhnya kezoliman itu
adalah kegelapan pada hari kiamat Allah berfirman: Sesungguhnya Allah
tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada
kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. An Nisa`:40 )
Rasulullah bersabda dalam hadits qudsi: Wahai hamba-hamba-Ku
sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezoliman terhadap diri-Ku, dan Aku
telah jadikan kezoliman itu suatu hal yang diharamkan di antara kalian,
oleh karena itu janganlah kalian saling menzolimi.
Allah telah mengharamkan ghuluw (sikap melampaui batas / ekstrem)
dalam agama, Allah berfirman: Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui
batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah
kecuali yang benar. (Al Maidah :77 )
Rasulullah bersabda: Jauhilah oleh kalian sikap ekstrem sesungguhnya
hancurnya umat sebelum kalian disebabkan oleh keekstreman mereka dalam
agama mereka.
Rasulullah bersabda : Janganlah kalian memuja-mujiku seperti orang nasrani memuja-muji Ibnu Marwam (Isa).
Allah telah mengharamkan ta`asshub (fanatik golongan), rasulullah
bersabda : Barangsiapa yang berperang di bawah panji fanatik golongan,
mengajak kepada fanatik golongan, atau berjuang untuk fanatik golongan,
maka matinya adalah mati jahiliyah. (H.R. Muslim).
Syaikhul Islam Ibnu Timiyah berkata di majmu` fatawa jilid 28 hal :
16: Bukanlah haknya guru untuk mengelompok-kelompokan orang, dan
melakukan apa yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan kebencian atara
mereka, akan tetapi handaklah mereka itu menjadi saudara-saudara yang
saling tolong menolong atas melakukan kebaikan dan takwa, sebagaimana
firman Allah: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat
berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah : 2)
Dan tidak seorang gurupun berhak untuk mewajibkan janji sumpah
(baiat) kepada seseorangpun agar setuju terhadap setiap apa yang
diinginkannya, mencintai siapa yang dicintainya, dan memusuhi orang yang
dimusuhinya, bahkan orang yang melakukan tindakan seperti ini, maka ia
sejenis tindakan Jingkiz Khan dan orang-orang semisalnya, hal mana
mereka menjadikan orang yang setuju dengan mereka sebagai teman setia,
dan orang yang menyelisihi mereka sebagai musuh bebuyut. Akan tetapi
mereka dan pengikut mereka haruslah menjalankan janji Allah dan
rasulullah, dengan mentaati Allah dan rasul-Nya, dan melakukan apa yang
diperitahkan Allah dan rasul-nya, mengharamkan apa yang diharamkan Allah
dan rasul-Nya, dan menjaga dan menghormati hak-hak guru sebagaimana
yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kalau seandainya guru dari
seseorang dizolimi hendaklah ia menolongnya, dan jika berbuat kezoliman
ia tidak menolong guru itu atas perbuatan zolim, akan tetapi mencegahnya
dari perbuatan kezoliman. Sebagaimana telah tetap di shahih dari
rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda : Tolonglah
saudaramu yang menzolimi atau yang dizolimi ada yang bertanya wahai
rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu
bagaimana saya menolongnnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah
bersabda : kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal
itu adalah cara untuk menolongnya (H.R Bukhari) (end).
Perkara-perkara ini, ciri khas yang agung dan pokok-pokok dasar yang
lurus ini wajiblah ditegakkan oleh umat ini dan handaklah mereka
betul-betul menjaganya baik secara individu, masyarakat, pemerintah dan
rakyat, khususnya adalah para ulama dan thalabulilmi (penuntut ilmu
agama), dan terkhusus bagi orang yang menggolongkan dirinya ke Ahli
sunnah wal Jamaah.
Sesungguhnya dengan melanggar (melampaui batas) keseluruhan atau
segelintir dari pokok-pokok di atas, maka akan timbul kerusakan yang
besar di dunia dan agama, yang akan mengakibatkan terhapusnya
pilar-pilar yang agung ini, nah dalam hal itu terdapat kejahatan yang
berbahaya serta kerusakan yang besar.
Diantara perkara yang tidak dipungkiri oleh orang yang berakal,
bahwa pelanggaran atau menganiayaan yang besar, kezoliman yang
betul-betul jelek telah menimpa orang yang mengatakan perkataan benar,
dan kebenaran yang ada pada dirinya tertolak pula ditambah lagi
peremehan dan pelecehan terhadap dirinya. Sikap ini adalah suatu yang
sangat dibenci dan dipungkiri, jikalau hal itu datang dari seorang
kafir, apalagi kalau bersumber dari seorang muslim.
Maka wajiblah atas umat ini, khususnya pemuda-pemudanya, yang
merupakan tulang punggung umat, agar menghormati kebenaran dan
memuliakannya, dan hendaklah mereka merendahkan kebatilan serta membasmi
pelakunya, siapapun orangnya. Dengan demikian Allah akan mengangkat
martabat mereka dan memuliakan mereka, tapi kalau sebaliknya, maka itu
akan mendatangkan mala petaka, kesesatan dan bencana serta kemurkaan
dari Allah, dan mendapat sangsi di dunia dan akhirat, diantara sangsi
itu adalah musuh dengan mudah menguasai mereka, sampai mereka kembali ke
agama mereka yang benar, dan betul-betul berpegang teguh dengan agama
itu, semoga Allah memberikan taufiq kepada semua kita untuk menjalankan
apa yang diridhoi-Nya.
Ditulis oleh Al faqir ila afwillah wa maghfiratih.
Rabee bin Hadi Umair Al Madkhali
Tanggal 16 Safar 1423 (Senin 29 April 2002)
Teks asli berbahasa arab bisa anda temukan di situs syeikh sendiri :
www.rabee.net atau http://www.rabee.net/articles.shtml#last dengan
judul : Nashihah wuddiyah min syeikh Rabee bin hadi al madkhali ilaa
abnaail Ummah Islamiyah wa hamlatid dakwah salafiyah
[Kontributor : Muhammad Elvi Bin Syamsi, Lc.
|