20 Maret, 2015

Nasehat Kasih Sayang Untuk Umat Islam dan Pembawa Panji Dakwah Salaf

Salah satu ciri khas umat islam adalah saling memberikan nasehat kepada sesama agama, dan menerima nasehat itu dengan baik dan hati yang lapang. Apa lagi nasehatnya disampaikan oleh seorang ulama yang terkenal dan ternama, baik kemurnian akidahnya, atau kokohnya dalam memegang manhaj salafi.
Itulah Syeikh kita, Syaikh Rabee bin Hadi AlMadkhali -semoga Allah menjaganya dari segala keburukan- Beliau memberikan nasehat kepada umat ini pada umumnya dan kepada para duat, dan thulabul ilmi, pembawa panji dakwah salafy. marilah kita simak nasehat beliau yang berharga ini....

Ditulis oleh: Syeikh Rabee bin Hadi Umair Al Madkhali
Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Muhammad Elvi bin Syamsi
(Da`i dan Penerjemah Bahasa Indonesia di Islamic Dawa & Guidance Center Hail.)
=======================================================
Bismillahi-r-rahmani-r-rahiim
Segala puji hanya milik Allah dan shalawat serta salam semoga dianugerahkan atas rasulullah, ahli bait dan para sahabat beliau serta orang yang mengikutinya.

Amma ba`du :
Sesungguhnya kita sekalian umat islam, sungguh telah dibedakan oleh Allah dari seluruh umat manusia, bahwasanya kita ini menegakkan amar ma`ruf nahi mungkar Allah berfirman :Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari yang munkar (QS Ali Imran :110 )

Rasulullah bersabda: Barangsiapa diantara kalian melihat suatu kemungkaran maka ubahkan dengan tangannya, jika tidak sanggup maka dengan lidahnya dan jika tidak sanggup (juga) maka dengan hatinya, yang demikian itu adalah selemah-lemah iman.

Dan Allah telah membebankan kepada kita agar kita bisa menjadi orang-orang yang menegakkan keadilan. Allah berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. (QS An Nisa : 135 )

Allah telah memerintahkan kepada kita untuk saling tolong menolong (kerja sama) untuk melakukan kebaikan dan takwa, dan melarang kita untuk saling tolong menolong untuk perbuatan dosa dan pelanggaran (melampaui batas). Allah berfirman: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS : Al Maidah : 2).

Allah telah memerintahkan jihad demi menyebarkan dan membela agama ini. Jihad dilakukan dengan pedang dan tombak, dan memerintahkan kita untuk berjihad dengan memberikan penjelasan, hujjah dan argumen, merupakan jihadnya para nabi semoga Allah menganugerahkan shalawat dan salam kepada mereka.

Allah telah memerintahkan untuk bersikap jujur dan selalu memilih kejujuran, dan melarang kita untuk berdusta dan memilih dusta. Rasulullah bersabda: Peganglah oleh kalian kejujuran, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke dalam surga. Seseorang senantiasa jujur, dan memilih kejujuran sampai dia tercatat sebagai orang yang selalu jujur di sisi Allah. Dan jauhilah oleh kalian dusta, sesungguhnya dusta itu membawa ke maksiat, dan maksiat membawa ke dalam api neraka. Seseorang senantiasa berdusta, dan memilih kekedustaan sampai dia tercatat sebagai orang yang selalu berdusta di sisi Allah.

Allah memperingatkan kita dari prasangka bohong (buruk sangka), Rasulullah bersabda : Jauhilah oleh kalian prasangka, sebab prasangka itu adalah perkataan yang paling bohong.

Allah memerintahkan kita untuk bersaudara, menjaga persaudaraan; Rasulullah bersabda : Orang muslim adalah saudara muslim dia tidak mengkhianati temannya dan tidak membiarkannya (tanpa memberikan pertolongan). Setiap muslim atas saudaranya muslim diharamkan kehormatan, harta dan darahnya. Takwa itu berada di sini, cukuplah seseorang melakukan kejahatan dengan menghina saudaranya muslim. H.R Tirmizi ia berkata : Hadits hasan.

Rasulullah bersabda: Jangalah kalian saling dengki, saling membenci, saling membelakangi. Janganlah sebagian kalian menjual apa yang telah ditawar sebagian yang lain. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim, ia tidak menzolimi temannya dan tidak juga membiarkannya. Takwa itu berada di sini, beliau menunjuk dadanya tiga kali. Cukuplah seseorang melakukan kejahatan dengan menghina saudaranya muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lain diharamkan darah, harta dan kehormatannya. (H.R. Muslim).

Allah memerintahkan kita untuk memberikan nasehat. Rasulullah bersabda: Agama itu nasehat maka kami berkata, bagi siapa wahai rasulullah ? bagi Allah, Kitab-Nya, rasul-Nya dan para pemimpin kaum muslimin serta masyarakat umum.

Allah memerintahkan kita untuk menolong orang yang dizolimi dan orang yang melakukan kezoliman. Rasulullah bersabda -shallallahu `alaihi wa sallam-: Tolonglah saudaramu yang melakukan kezoliman dan yang dizolimi, seseorang berkata : wahai rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda: kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya. (H.R. Bukhari).

Allah telah mengabarkan kepada kita sesungguhnya kezoliman itu adalah kegelapan pada hari kiamat Allah berfirman: Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarah, dan jika ada kebajikan sebesar zarah, niscaya Allah akan melipat gandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar. (QS. An Nisa`:40 )

Rasulullah bersabda dalam hadits qudsi: Wahai hamba-hamba-Ku sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezoliman terhadap diri-Ku, dan Aku telah jadikan kezoliman itu suatu hal yang diharamkan di antara kalian, oleh karena itu janganlah kalian saling menzolimi.

Allah telah mengharamkan ghuluw (sikap melampaui batas / ekstrem) dalam agama, Allah berfirman: Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. (Al Maidah :77 )

Rasulullah bersabda: Jauhilah oleh kalian sikap ekstrem sesungguhnya hancurnya umat sebelum kalian disebabkan oleh keekstreman mereka dalam agama mereka.

Rasulullah bersabda : Janganlah kalian memuja-mujiku seperti orang nasrani memuja-muji Ibnu Marwam (Isa).

Allah telah mengharamkan ta`asshub (fanatik golongan), rasulullah bersabda : Barangsiapa yang berperang di bawah panji fanatik golongan, mengajak kepada fanatik golongan, atau berjuang untuk fanatik golongan, maka matinya adalah mati jahiliyah. (H.R. Muslim).

Syaikhul Islam Ibnu Timiyah berkata di majmu` fatawa jilid 28 hal : 16: Bukanlah haknya guru untuk mengelompok-kelompokan orang, dan melakukan apa yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan kebencian atara mereka, akan tetapi handaklah mereka itu menjadi saudara-saudara yang saling tolong menolong atas melakukan kebaikan dan takwa, sebagaimana firman Allah: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al Maidah : 2)

Dan tidak seorang gurupun berhak untuk mewajibkan janji sumpah (baiat) kepada seseorangpun agar setuju terhadap setiap apa yang diinginkannya, mencintai siapa yang dicintainya, dan memusuhi orang yang dimusuhinya, bahkan orang yang melakukan tindakan seperti ini, maka ia sejenis tindakan Jingkiz Khan dan orang-orang semisalnya, hal mana mereka menjadikan orang yang setuju dengan mereka sebagai teman setia, dan orang yang menyelisihi mereka sebagai musuh bebuyut. Akan tetapi mereka dan pengikut mereka haruslah menjalankan janji Allah dan rasulullah, dengan mentaati Allah dan rasul-Nya, dan melakukan apa yang diperitahkan Allah dan rasul-nya, mengharamkan apa yang diharamkan Allah dan rasul-Nya, dan menjaga dan menghormati hak-hak guru sebagaimana yang diperintahkan Allah dan rasul-Nya. Kalau seandainya guru dari seseorang dizolimi hendaklah ia menolongnya, dan jika berbuat kezoliman ia tidak menolong guru itu atas perbuatan zolim, akan tetapi mencegahnya dari perbuatan kezoliman. Sebagaimana telah tetap di shahih dari rasulullah -shallallahu `alaihi wa sallam- bersabda : Tolonglah saudaramu yang menzolimi atau yang dizolimi ada yang bertanya wahai rasulullah saya akan menolongnya jika dia seorang yang dizolimi, lalu bagaimana saya menolongnnya jika dia melakukan kezoliman? Rasulullah bersabda : kamu menahannya, atau menghalanginya dari kezoliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya (H.R Bukhari) (end).

Perkara-perkara ini, ciri khas yang agung dan pokok-pokok dasar yang lurus ini wajiblah ditegakkan oleh umat ini dan handaklah mereka betul-betul menjaganya baik secara individu, masyarakat, pemerintah dan rakyat, khususnya adalah para ulama dan thalabulilmi (penuntut ilmu agama), dan terkhusus bagi orang yang menggolongkan dirinya ke Ahli sunnah wal Jamaah.

Sesungguhnya dengan melanggar (melampaui batas) keseluruhan atau segelintir dari pokok-pokok di atas, maka akan timbul kerusakan yang besar di dunia dan agama, yang akan mengakibatkan terhapusnya pilar-pilar yang agung ini, nah dalam hal itu terdapat kejahatan yang berbahaya serta kerusakan yang besar.

Diantara perkara yang tidak dipungkiri oleh orang yang berakal, bahwa pelanggaran atau menganiayaan yang besar, kezoliman yang betul-betul jelek telah menimpa orang yang mengatakan perkataan benar, dan kebenaran yang ada pada dirinya tertolak pula ditambah lagi peremehan dan pelecehan terhadap dirinya. Sikap ini adalah suatu yang sangat dibenci dan dipungkiri, jikalau hal itu datang dari seorang kafir, apalagi kalau bersumber dari seorang muslim.

Maka wajiblah atas umat ini, khususnya pemuda-pemudanya, yang merupakan tulang punggung umat, agar menghormati kebenaran dan memuliakannya, dan hendaklah mereka merendahkan kebatilan serta membasmi pelakunya, siapapun orangnya. Dengan demikian Allah akan mengangkat martabat mereka dan memuliakan mereka, tapi kalau sebaliknya, maka itu akan mendatangkan mala petaka, kesesatan dan bencana serta kemurkaan dari Allah, dan mendapat sangsi di dunia dan akhirat, diantara sangsi itu adalah musuh dengan mudah menguasai mereka, sampai mereka kembali ke agama mereka yang benar, dan betul-betul berpegang teguh dengan agama itu, semoga Allah memberikan taufiq kepada semua kita untuk menjalankan apa yang diridhoi-Nya.


Ditulis oleh Al faqir ila afwillah wa maghfiratih.
Rabee bin Hadi Umair Al Madkhali
Tanggal 16 Safar 1423 (Senin 29 April 2002)

Teks asli berbahasa arab bisa anda temukan di situs syeikh sendiri : www.rabee.net atau http://www.rabee.net/articles.shtml#last dengan judul : Nashihah wuddiyah min syeikh Rabee bin hadi al madkhali ilaa abnaail Ummah Islamiyah wa hamlatid dakwah salafiyah

[Kontributor : Muhammad Elvi Bin Syamsi, Lc.

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE