Latest Products

AMALAN ISTIMEWA DI HARI JUM'AT



Berikut ini beberapa amalan istimewa di hari Jum'at:
1. Membaca surat al-Kahfi pada malam Jum'at. Bila tidak sempat membacanya di malam hari boleh membacanya disiang hari. (HR. Ad-Darimi, An-Nasa'i, Al Hakim)
2. Membaca surat As-Sajdah dan surat Al-Insan secara sempurna pada dua rakaat shalat Shubuh (HR. Bukhari dan Muslim dan yang lainnya)
3. Memperbanyak shalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. (HR. Abu Dawud)
4. Laki-laki wajib melaksanakan shalat Jum'at. (Lihat: Syarh al-Mumti': 5/7-24)
5. Dianjurkan mandi besar (HR. Muslim)
6. Memakai wewangian, bersiwak atau menggosok gigi, serta mengenakan pakaian yang paling baik. (HR. Ahmad)
7. Berangkat lebih awal menuju masjid. (HR. Muttafaqun 'alaih)
8. Saat menunggu kedatangan khotib/imam, dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan shalat, shalawat, dzikir maupun membaca Al-Qur'an.
9. Dianjurkan mendekat kearah khatib untuk mendengarkan khutbah. (HR. Abu Dawud)
10. Dianjurkan juga menghadapkan wajah ke arah khotib saat khutbah sedang berlangsung. (HR. Abdurrazzaq dan Al-Baihaqi)
11. Wajib mendengarkan khutbah dengan seksama. Bagi siapa yang sibuk sendiri dengan bermain kerikil atau berbicara pada saat khutbah sedang berlangsung, maka jum'atnya sia-sia. (Muttafaqun 'Alaih)
12. Saat masuk masjid disunnahkan mengerjakan shalat dua rakaat terlebih dahulu sebelum duduk mendengarkan khutbah. Hal ini berlaku sekalipun khutbah sedang berlangsung. (HR. Muslim)
13. Setelah menunaikan sholat jum'at disunnahkan mengerjakan shalat sunnah dua rakaat atau empat rakaat dengan dua kali salam. (HR.Muslim)
14. Berdoa di penghujung hari Jum'at. (Muttafaqun 'Alaih)
Demikian Semoga bermanfaat.
by ustadz Aan Chandra Thalib
🌴

Faidah Penyejuk Hati...
💡

〰〰〰〰〰〰〰〰〰

🚩Kokohlah di saat 'berdiri' di hadapan sang-Khāliq
📜Berkata Al-Imām Ibnul Qayyim rahimahullāh:
" للْعَبد بَين يَدي الله موقفان :
موقف بَين يَدَيْهِ فِي الصَّلَاة ، 
وموقف بَين يَدَيْهِ يَوْم لِقَائِه ،

فَمن قَامَ بِحَق الْموقف الأول هوّن عَلَيْهِ الْموقف الآخر ، وَمن استهان بِهَذَا الْموقف وَلم يوفّه حقّه شدّد عَلَيْهِ ذَلِك الْموقف. "
Terjemah:
---------

"Seorang hamba itu baginya ada dua peristiwa 'berdiri' di hadapan Allāh:
Pertama:
Berdiri di hadapan Allāh tatkala Shalat.

Kedua:
Berdiri di hadapan Allāh kelak pada hari kiamat.

Maka, barangsiapa yang benar-benar mewujudkan dengan sebenarnya 'berdiri' yang pertama, akan mudah baginya 'berdiri' yang kedua.
Dan, barangsiapa yang meremehkan 'berdiri' yang pertama ini, tidaklah pula memenuhi haknya dengan sebenarnya, maka akan sulitlah baginya pada 'berdiri' yang ke dua tersebut".
📜Sumber:
[Al-Fawāid: 200]


Saya ingin minta bantuan untuk menginformasikan tentang hadits atau riwayat bahwa NabiShallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam pernah bersabda tentang jihad al-nafs yang merupakan jihad akbar. Sedangkan jihad berperang adalah jihad ashghar. Ada orang yang menolak riwayat itu karena (katanya) sama sekali bukan hadits Nabi dan bisa menyebabkan umat Islam meremehkan jihad perang. Benarkah pendapat ini?
(Thariq Husain di bumi Allah)
Jawab:
Hadits anda riwayat yang anda tanyakan bunyinya demikian:
“Kita baru pulang dari jihad yang kecil menuju jihad yang besar, yaitu jihad melawan hawa nafsu.”
Apa yang disangka sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam ini beredar luas di kalangan masyarakat, khususnya di kalangan para penganut aliran-aliran tasawuf. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menerangkan:
Tanya :
Syaikh yang mulia, ada dari sebagian pemuda muslim menyatakan; “Aku beraqidah dengan Aqidah Salaf”, akan tetapi mereka juga mengadopsi sebagian cara dan metode (manhaj) dari sebagian kelompok-kelompok Islam yang tidak merujuk kepada Salafus Shalih, apakah sikap yang demikian ini salah ?
Jawab :
Perlu kita ketahui, bahwa Salafiyah mencakup bidang aqidah, manhaj, dakwah dan amal. Adapun aqidah dan amal, kedua perkara ini merupakan interrelasi (saling bergandengan) dan tidak ada pemisahan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka suatu kemustahilan jika seseorang memiliki aqidah yang benar dan sempurna, kemudian terdapat padanya penyimpangan dalam hal amal. Jelas ini adalah perkara yang sangat kontradiktif, sebagaimana yang telah aku terangkan sebelumnya dalam bab “Talbis ‘Alan Naasi ”.

Sedikitnya ada lima gerakan aliran-aliran sesat yang mengacaukan pemahaman Ummat Islam terhadap agamanya di seluruh dunia sekarang ini; yaitu:

1). Khawarij, yaitu aliran sesat yang mempunyai ajaran pokok dalam dua prinsip:

a). Menganggap kafir seorang Muslim ketika dia terjatuh pada perbuatan maksiat (baik dosa besar maupun dosa kecil).

b). Memberontak kepada pemerintah Muslimin ketika melihat pelanggaran-pelanggaran Syari'ah Islamiyah pada pemerintah tersebut. Karena pemerintah itu dianggap telah kafir dengan berbagai pelanggarannya. Biasanya kelompok pergerakan yang beraliran demikian ini sering diistilahkan sebagai kelompok takfiri (yaitu kelompok yang suka mengkafirkan orang Islam).

2). Syi'ah, yaitu aliran sesat yang berusaha menampilkan diri sebagai pencinta Ahlul Baitin Nabi (yakni ahli keluarga Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa alihi wa sallam dan sering disingkat dengan istilah Ahlul Bait). Tetapi kesesatan mereka ini bukanlah pada slogan “Kecintaan kepada Ahlul Bait”, melainkan kesesatan mereka itu ada pada beberapa prinsip ajaran mereka sebagai berikut ini: 

Demi melihat semakin gencarnya gerakan perlawanan kalangan Islamo Phobia terhadap kebijakan pemerintah ORBA yang sedikit merespon aspirasi dan hak asasi Ummat Islam yang notabene mayoritas rakyat Indonesia, Presiden HM. Soeharto dalam sidang umum MPR RI th. 1997 menggolkan pencalonan Habibie sebagai Wakil Presiden dan dengan mudah pencalonan itu menjadi pengangkatan oleh MPR RI terhadap Habibie sebagai Wapres RI mendampingi Presiden HM. Soeharto memimpin NKRI untuk masa jabatan th. 1997 / 2002. Dan gerakan “Reformasi” pun semakin gencar untuk menyingkirkan Soeharto dari kekuasaan. Berbagai kekuatan Islamo Phobia bergabung menjadi satu barisan (terdiri dari kekuatan Kristen, Katolik, Sosialis-Komunis, group “Islam-Plus”, dan berbagai kekuatan sekuler kaki tangan imperialis Barat). Maka pada th. 1998 Presiden HM. Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya dan menyerahkan jabatannya kepada Wapres Habibie sehingga sejak itu tampuk kekuasaan di tangan Presiden Habibie. Sehari setelah itu disusunlah dan diumumkan kabinet Reformasi Pembangunan dan diambil sumpahnya pada tgl. 23 Mei 1998. Usia kekuasaan Presiden Habibie hanya lima ratus hari, tetapi banyak memberi sumbangan bagi Ummat Islam. Antara lain ialah:

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE