19 Februari, 2015

Buah Mengembalikan Urusan Kepada Allah Dan Bersabar – Syaikh Ibrahim bin Abdullah Al-Hazimi


Sedikit selingan untuk menenangkan pikiran sejenak, kami sajikan kisah-kisah nyata yang ringan namun sarat dengan makna yang dapat kita jadikan contoh dan penguat keyakinan kita terhadap janji Allah. Janji Allah kepada orang-orang yang selalu bersabar dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya.




Dalam hidup ini, setiap muslim kadang menghadapi ujian, cobaan dan bencana. Karena itu, ketika diuji, hendaknya ia bersabar dan mengharapkan pahala kepada Allah atas musibahnya.




Jika demikian, tentu Allah tidak akan menyia-nyiakan sesuatu pun untuknya, bahkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang hilang darinya.




Dalam Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah, bahwasanya ia berkata,




Aku mendengar Rasulullah bersabda,


Tidaklah seorang muslim yang ditimpa suatu musibah, lalu dia mengatakan apa yang diperintahkan Allah,


Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku pahala karena musibah ini, dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya.



kecuali akan Allah akan memberikannya ganti yang lebih baik. (Ummu Salamah berkata,) Ketika Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata,

"Siapakah orang Islam yang lebih baik dari Abu Salamah? (penghuni) rumah yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah?"

Lalu aku mengatakan ucapan di atas, kemudian Allah menggantikan untukku Rasulullah sebagai suami.



Wahai umat Islam, ketahuilah! Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan sesuatu yang lebih baik daripadanya.




Siapa yang meninggalkan dari menampar pipi sendiri, mengoyak-ngoyak pakaian dan berteriak-teriak meratap serta kemungkaran yang sejenisnya, kemudian ia memohon pahala di sisi Allah atas musibahnya serta mengembalikan semuanya kepada Allah, niscaya Allah akan menggantinya dan sungguh Allah adalah sebaik-baik Pemberi ganti.




Contoh lain yaitu kisah seseorang yang memiliki tanaman. Tanamannya habis dirusak badai, karena dia bersabar, dia diganti oleh Allah dengan yang lebih baik. Al-Barqy1 berkata,


Saya melihat seorang perempuan di dusun. Saat itu salju sudah turun dan semua tanamannya habis, rusak karena salju tersebut. Banyak orang yang datang untuk menghibur dan menampakkan rasa prihatin.




Tiba-tiba perempuan tersebut menengadahkan pandangannya ke langit dan berdo’a,


Ya Allah, Engkaulah satu-satunya yang dapat diharapkan oleh makhluk(Mu) yang terbaik (yaitu manusia). Berada dit tangan-Mulah pengganti dari
apa-apa (tanaman) yang telah rusak. Maka, berbuatlah untuk kami sesuai dengan sifat yang Engkau miliki (Pengasih, Penyayang). Sungguh, rizki kami ada pada-Mu, harapan kami pun hanya kepada-Mu.



Tak lama setelah itu, datang dari seorang kaya dan dermawan dari daerah tersebut. Dan setelah mendapat informasi dari apa yang terjadi, orang tersebut memberikan uang untuk si perempuan tadi sebesar lima ratus dinar. 2







Catatan Kaki



1

Dia adalah Abu Abdillah Ahmad bin Ja’far bin Abdu Rabbih bin Hassan.
Seorang penulis yang dikenal dengan Al-Barqy. Lihat Al-Khatib Al-Baghdadi
dalam kitab Tarikh-nya 4/69.


2

Al-Faraj ba’das Syiddah 1/181.



Disalin dari buku Kisah-kisah Nyata Tentang Nabi, Rasul, Shahabat, Tabi’in, Orang-orang Dulu dan Sekarang, Syaikh IBrahim bin Abdullah Al-Hazimi, Darul Haq, hal. 28 – 29 & 42 – 43

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE