17 Juli, 2014

Bekal Kematian, Bagaimana dengan Kita...?



Bagaimana dengan kita...?

bila kematian merenggut hidup kita
sementara kita masih merajut dosa
merenda maksiat

Bagaimana dengan kita...?
jika malaikat maut menjemput dengan paksa
sementara kita sedang di gairah
bersama pasangan selingkuh kita

Bagaimana dengan kita...?
kalau saja ajal datang tanpa kompromi
sementara kita sedang sakauw
dengan segenggam putauw

Bagaimana dengan kita...?
jika kematian membuyarkan semua harapan
sementara kita masih berjalan
dalam kegelapan tanpa arah

Bagaimana dengan kita...?
kalau ajal menghentikan kenikmatan hidup
sementara kita masih mengumbar kesombongan
dan masih alergi dengan kebenaran

Bagaimana dengan kita...?
ketika Allah mengambil nyawa kita
sementara kita tak pernah mengingat-Nya
bahkan terbiasa menantang-Nya

Bagaimana dengan kita...?
saat jasad ditinggal ruh
padahal kita masih betah menjahit kedengkian
sangat bernafsu menyebar hasad

Bagaimana dengan kita...?
ketika badan tanpa nyawa menuju ke liang kubur
padahal kita masih membenci kebenaran
bahkan bernafsu membungkam penyerunya

Bagaimana dengan kita...?
saat sang malakul maut mencabut nyawa
sementara bekal tak pernah kita miliki
hanya dosa yang menggunung

Bagaimana dengan kita...?
saat keranda jenasah kita
diusung diiringi tangisan keluarga
sementara yang kita miliki hanya segunung dosa

Apa bekal kita...?
haruskah menderita dalam kehidupan abadi?

Naudzubillahi min dzalik.




Bagaimana kamu apabila dilanda lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. (2) Jika suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan diturunkan sama sekali. (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah dan merampas harta kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Aku beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti mengucapkannya). (Mutafaq’alaih)

Ada empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa’i dan Ahmad)

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE