Doktor Anas Ahmad Karzun
Kebanyakan yang
menjadikan penuntut ilmu berpaling (sehingga terhalang dari ilmu) adalah
permasalahan-permasalahan yang membuat dia musykilah (samar) atau
kebingungan, maka ketika itu wajib baginya untuk menanyakannya kepada ulama
dengan meminta bimbingan, beradab terhadap mereka, dan tawadhu' di depan
mereka. Allah ta'ala berfirman,
فَاسْأَلُوا
أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
"Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan
jika kalian tidak mengetahui."[1]
Dan telah datang
riwayat di dalam hadits 'Abdullah bin 'Abbas, bahwa seorang laki-laki terluka
ketika safar kemudian dia mimpi basah. Maka dikatakan kepadanya: "Kami
tidak mendapati keringanan untukmu." Kemudian dia mandi, lalu meninggal.
Ketika dikabarkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
beliau bersabda,
قَتَلُوْهُ
قَتَلَهُمُ اللهُ، أَلاَ سَأَلُوْا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوْا، فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعَيِّ
اَلسُّؤَالُ
"Mereka telah membunuhnya, semoga Allah membunuh mereka
(sebagai teguran yang keras kepada mereka -pent). Tidakkah mereka bertanya jika
mereka tidak tahu, karena sesungguhnya obatnya al 'ay (kebodohan) adalah
bertanya."[2]
Al 'Ay adalah
kurangnya pemahaman.
Dari 'A`isyah radhiyallahu
'anha, beliau berkata,
رَحِمَ
اللهُ نِسَاءَ اْلأَنْصَارِ، لَمْ يَمْنَعْهُنَّ الْحَيَاءُ أَنْ يَسْأَلْنَ عَنْ
أَمْرِ دِيْنِهِنَّ
"Semoga Allah merahmati wanita Anshar,
rasa malu tidak menghalangi mereka untuk menanyakan perkara agama mereka."[3]
Dari 'Abdullah
bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Tambahannya ilmu
adalah dengan mencarinya, sedangkan untuk mendapatkan ilmu adalah dengan
bertanya."[4]
Dikatakan kepada
Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu, "Dengan apa engkau mendapatkan
ilmu?" Beliau menjawab, "Dengan lisan yang sering bertanya dan hati
yang cerdas."[5]
Dari Ibnu
Syihab, beliau berkata, "Ilmu itu perbendaharaan-perbendaharaan, dan
kunci-kuncinya adalah bertanya."[6]
Dan berkata
seorang penyair,
وَلِلْعِلْمِ
مُلْتَمِساً فَاسْأَلِ
|
إِذَا
كُنْتَ فِيْ بَلَدٍ جَاهِلاً
|
كَمَا
قِيْلَ فِي الْمَثَلِ اْلأَوَّلِ
|
فَإِنَّ
السُّؤَالَ شِفاءُ العَيِي
|
Jika engkau
berada di suatu daerah dalam keadaan bodoh
dan sedang
mencari ilmu, maka bertanyalah.
Karena
bertanya adalah obat dari kebodohan
Sebagaimana
dikatakan pada permisalan yang pertama.[7]
Ta'lim
Rabu, 15 Dzulhijjah 1425, di Jl. Parakan Asih no. 15 Bandung
Oleh
Al Akh Abu Rasyid
Kitab Aadaabu
Thaalibil 'Ilmi halaman 77-78
[1] Surat An Nahl: 43.
[2]
Diriwayatkan oleh Abu Dawud di Ath Thohaaroh no. 336 dan Ibnu Majah no.
572, dan ini hadits yang hasan (lihat Jaami'ul Ushuul 7/263).
[3] Diriwayatkan
oleh Al Bukhori – Kitaab Al 'Ilm – bab Al Hayaa` fil 'Ilmi –
1/41.
[4] Jaami'
Bayaanil 'Ilmi 1/87.
[5] Ta'liimul
Muta'allim karya Az Zarnuji halaman 106.
[6] Jaami'
Bayaanil 'Ilmi 1/89.
[7] Ibid
1/88