27 Februari, 2015

Bila Utang Telah Menjadi Gaya Hidup

Al-Mawaddah Vol.58
Kita sebagai masyarakat Indonesia telah hampir terbiasa dengan dampak krisis yang melanda negeri tercinta ini semenjak kurang lebih 15 tahun yang lalu. Memang, utang adalah sebuah jerat yang sangat mematikan. Bahkan karena jerat utang manusia bisa kalap dan melakukan apa saja demi untuk terbebas dari jeratnya. Maka dari itu, kita juga sering mendengar dan menyaksikan berbagai berita pembunuhan, perampokan dan yang semisalnya yang dilatarbelakangi oleh utang.
Anehnya, seakan tidak banyak yang menyadari akan bahaya dari jerat utang tersebut. Bahkan yang nampak malah kebalikannya. Justru utang telah menjadi sebuah kebutuhan dan sebuah gaya hidup. Alih-alih untuk bisa hidup cerdas tanpa gangguan utang, kebanyakan masyarakat kita malah menggantungkan dirinya kepada utang dalam hal yang tidak benar-benar diperlukan. Mungkin ada di antara saudara kita berutang untuk memperbesar usahanya. Maka ia masih punya harapan untuk melunasi utangnya dari usaha yang ia kelola. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat kita nampaknya senang berutang dalam hal yang bersifat konsumtif (untuk dikonsumsi saja). Apalagi sekarang tidak banyak utang yang tidak mempunyai bunga alias riba. Tentu saja cekikan utang semakin diperparah dengan cekikan riba.
Tapi  apa mau dikata. Memang semua keadaan sekarang sudah terbalik. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam saja berlindung setiap saat dari himpitan utang, juga para sahabat beliau berlindung darinya. Eh, kita malah bersantai hidup bersandarkan utang.
Jika keadaan ini terus dibiarkan, bukan suatu hal yang mustahil bila anak keturunan kita benar-benar menjadikan utang sebagai gaya hidup yang utama untuk menghadapi kebutuhan harian mereka. Sehingga dengan hal itu mereka akan senantiasa menjadi bangsa yang terjajah dan terjerat tanpa disadari. Allahul musta’an. Semoga Allah segera membebaskan diri, keluarga dan bangsa kita dari jerat utang. Amin.

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE