29 Desember, 2014

Ulama Salaf : A'lam, Ahkam dan Aslam

Munculnya angggapan bahwa thariqotus-salaf (cara-cara salaf) aslam (lebih selamat), karena lebih pasrah pada nash, sedangkan cara-cara khalaf, a'lam (lebih ilmiah karena kajiannya lebih analitik) dan ahkam (lebih bijaksana karena lebih luwes dan kontekekstual) adalah anggapan yang salah dari kaum sesat mutakalimin dan orang-orang jahil. Sama bodohnya dengan orang jahil yang mengaku ahli fiqih, yang beranggapan bahwa orang-orang terdahulu (salaf) tidak menekuni masalah istinbat hukum fiqih beserta kaidahnya sebab, mereka sibuk mengurusi persoalan lain. Sedangkan kaum muta'akhirin mempunyai kesempatan untuk menekuni bidang-bidang itu sehingga mereka (kaum muta'akhirin) lebih faqih (pandai dalam urusan hukum-hukum fiqih) dibanding 0rang-orang terdahulu.

Semua pernyataan diatas hanyalah pernyataan yang hanya didasarkan pada kejahilan belaka serta tidak bisa dipertanggungjawabkan. Padahal sebenarnya Thariqotus salaf adalah a'lam, ahkam dan aslam. Mengapa demikian? Sebab as-salafush-shalih dari kalangan para sahabat radiyallahu anhum, merupakan orang-orang yang paling memahami bahasa dan maksud-maksud Al-Quranul Karim . Mereka adalah generasi yang paling mengetahui muhkamul Qur'an (ayat-ayat muhakam) dan mutasyabihanya. Oleh karena itu, pada zaman mereka tidak pernah terjadi perselisihan dalam masalah ushul al aqidah. Mereka justru bersatu faham dalm ushululaqidah ini.

Kemudian sepeninggal para sahabat dan as-salafush-shalih barulah terjadi fitnah (perselisihan) Bermuladari masalah aqidah sampai kepeda masalah-masalah yang lainnya disebabkan banyak orang tidak lagi berpegang kepada ilmu.
Syaikh Muhammad Abdul Hadi Al Misri menyitir perkataan Ibni Mas'ud radiyallahu anhum yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan lain-lain yang artinya:
"Barangsipa yang hendak berteladan, maka teladanilah sahabat Rasulillah shalallahu'alaihi wa sallam. Karena sesungguhnya mereka itu seorang yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit merasa terbebani, paling lurus petunjuknya dan paling baik keadaannya. Mereka orang-orang yang telah dipilih oleh Allah untuk menjadi sahabat nabi-Nya dan untuk menegakkan din-Nya. Kenalillah akan keutamaanya dan ikutilah jejak mereka, sebab mereka petunjuk yang lurus."

Dengan bahas yang sama Al-Imam Ibnu Qoyyim juga berkata : "Kemudian sepeninggal nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, fatwa dilangsungkan oleh generasi pertama umat Islam, genersi iman, laskar Al Qur'an dan lasakar Ar Rahman. Mereka para sahabat rasulullah  shalallahu'alaihi wa sallam , orang-orang yang paling lembut hatinya, paling dalm ilmunya, paling sedikit terbebani, paling bagus penjelasannya, paling benar imannya, paling merata nasihatnya dan paling dekat hubungannya dengan Allah…"

Begitulah generasi pertama, as-salafus-shalih. Generasi ini kemudian mengajarkan seluruh hal yang pernah didapat dari nabinya kepada segenap para murid mereka dari kalangan tabi'in, tanpa ada sedikitpun ilmu yang disembunyikan. Demikian tabi'in (kemudian mengajarkannya, red) kepada at-ba'ut tabi'in dan (kemudian kepada generasi,red) setrusnya, tanpa mengabaikan persoalan sanad. (Wallahu a'lam)

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE