Latest Products

Ummat Islam dengan berbagai kerajaannya remuk-redam akibat perpecahan di kalangan mereka disebabkan merajalelanya bid'ah, syirik dan berbagai pelanggaran terhadap Syari'ah Islamiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kosongnya bimbingan terhadap Ummat Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman Salafus Shalih adalah kondisi yang semakin memperparah keadaan. 
Sementara itu pemahaman Ummat Islam terhadap ajaran Islam telah terkontaminasi oleh berbagai ajaran khurafat (mistik) dari agama Hindu, Budha, dan animisme. Ummat Islam membutuhkan pelopor pengajaran dan pengamalan agama yang murni dan bersih dari segenap syirik, bid'ah dan segala penyimpangan yang lainnya. Maka gerakan tajdid yang merebak di Nejed dan Hejaz mulai mengimbas dalam kehidupan Ummat Islam di Nusantara ketika tentara Tauhid menguasai kota-kota suci di Hejaz, yaitu Makkah dan Madinah dan menguasai pula segenap jalur-jalur perjalanan Jama'ah Haji. 

Para pakar sejarah ramai berdebat tentang kapan mula pertama masuknya agama Islam ke Indonesia, dan siapa pula yang membawanya ke negeri ini. Menurut para ahli sejarah dari Barat, Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) pada abad-abad ke tiga belas masehi (lihat antara lain keterangan M. C. Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern, terbitan Gajah Mada University Press). Tetapi Prof. DR. Hamka rahimahullah beranggapan, bahwa menurut catatan sejarah pengembara Tiongkok menyatakan adanya rombongan orang-orang Arab pertama yang datang ke tanah Jawa pada tahun 674 masehi. 
Tentunya orang-orang Arab itu membawa serta agama keyakinannya yaitu Islam dan dengan sebab itu agama Islam mulai dikenal di Indonesia (Risalah Seminar Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia, hal. 77, Diterbitkan oleh Panitia Seminar Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia, Medan 1963). Ini berarti Islam dikenalkan pertama kali di Indonesia dalam masa para Shahabat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam masih hidup dan di masa Salafus Shalih radliyallahu `anhum ajma`in. 
Nusantara, gugusan kepulauan di ujung selatan Asia berbatasan langsung dengan perairan Samudra Pasifik dan benua Australia. Di sebelah utara berbatasan dengan wilayah perairan Filipina dan perairan Malaysia serta Thailand. Di sebelah timur berbatasan dengan daratan Malaysia Timur dan di sebelah Barat berbatasan dengan laut Cina Selatan. Nusantara terletak di wilayah perairan strategis yang menghubungkan Samudra Hindia dengan Samudra Pasifik dan juga sebagian besar wilayah darat atau lautnya terletak di sekitar garis khatulistiwa. 

Sehingga wilayah daratnya diliputi oleh hutan tropis yang luas serta kaya bahan baku yang dibutuhkan untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dunia. Wilayah lautnya tempat berkembang biak berbagai jenis ikan laut sehingga bertimbunlah di wilayah perairan kaya ini hasil laut yang tak terhingga. 

Apakah boleh menyebut nama Nabi dengan sayyidina Muhammad?

Jawab:
Lafadz "sayyidina" dalam bahasa arab maknanya ialah sebagaimana yang diterangkan oleh para ulama berikut ini:

1). Al-Imam Muhyiddin Abi Zakaria Yahya bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasqi rahimahullah mengatakan: “Ketahuilah olehmu bahwa lafadh sayyid itu adalah gelar yang diberikan kepada orang yang paling tinggi kedudukannya pada kaumnya dan paling dimuliakan mereka. Lafadh ini diberikan pula bagi pimpinan dan orang mulia. juga lafadh ini diberikan kepada orang yang penyabar yang mampu menguasai kemarahan dan mampu mengendalikannya. Diberikan pula lafadh sayyid kepada dermawan, dan kepada raja (kepala negara). Juga lafadh ini diberikan oleh istri kepada suaminya. Dan terdapat banyak hadits memberikan istilah sayyid kepada orang yang mempunyai keutamaan.” (Al-Adzkar An-Nawawi, hal. 418, Fashlun fi Lafdzis Sayyid)


Peran Islam dalam menjaga dan memuliakan kaum wanita sarat akan hikmah dan bertumpu pada asas keadilan. Makna yang terkandung dalam hikmah berupa jaminan kemaslahatan hidup didunia dan akhirat, yang terkadang tidak bisa dimengerti atau dipecahkan jika semata-mata mengandalkan pendekatan rasional. Sedangkan prinsip keadilan tidak melulu diterjemahkan sama rata ataupun sama rasa, sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh kebanyakan orang, akan tetapi hakikat keadilan itu adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya sebagai lawan daripada kedzhaliman. Berangkat dari hikmah yang mendalam dan asas keadilan tersebut, Islam hendak meninggikan derajat kaum wanita dengan setinggi-tinggi pemuliaan dan sebaik-baik penjagaan. Ini terbukti bahwa tidak ada satu pun dari agama yang memiliki fokus perhatian dalam membimbing kaum wanita kepada kemaslahatan melainkan Islam.

Dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam bersabda:

 “Tidaklah ada hari-hari dimana amalan shalih lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yakni sepuluh hari permulaan bulan Dzulhijjah.” Para Shahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, walaupun jihad berperang di jalan Allah?” Beliau bersabda: “Walaupun jihad berperang di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar berperang dengan jiwa dan hartanya kemudian dia tidak kembali dengan apa yang dia keluar dengannya sedikitpun.” (HR. Al-Bukhari 969, Abu Dawud 2438, At-Tirmidzi 757)

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE