Apa Keyakinan Orang Rofidhah Terhadap Najaf Dan Karbala? Dan Apa Keutamaan Menziarahinya Menurut Mereka?
Orang syi'ah sungguh telah menjadikan
tempat-tempat perkuburan imam-imam mereka baik imam dakwaan mereka
belaka atau hakiki, sebagai tempat yang haram dan suci (seperti maram
Makkah) : maka kota Kufah adalah haram, Karbala haram, Qum haram. Dan
mereka meriwayatkan dari As Shidiq : "Sesungguhnya Allah memiliki haram
yaitu kota Mekkah, dan Rasulullah memilik haram yaitu kota Madinah, dan
Amirul mukminin memiliki haram yaitu kota Kufah dan kita memiliki haram
yaitu Qum.
Karbala menurut mereka lebih afdhol
(utama) dari Ka'bah. Hal ini tercantum dalam kitab "Al Bihaar" dari Abi
Abdillah bahwasanya ia berkata : "sesungguhnya Allah telah mewahyukan ke
Ka'bah; kalaulah tidak karena tanah Karbala, maka Aku tidak akan
mengutamakanmu, dan kalaulah tidak karena orang yang dipeluk oleh bumi
Karbala (Husain), maka Aku tidak akan menciptakanmu, dan tidaklah Aku
meciptakan rumah yang mana engkau berbangga dengannya, maka tetap dan
berdiamlah kamu, dan jadilah kamu sebagai dosa yang rendah, hina, dina,
dan tidak congkak dan sombong terhadap bumi Karbala, kalau tidak, pasti
Aku telah buang dan lemparkan kamu ke dalam Jahanam. [1]
Dan tercantum juga di dalam kitab "Al
Mazaar" karangan Muhammad An Nu'man yang diberi gelar dengan syeikh
Mufid, di dalam Bab "Ucapan saat berdiri di atas kuburan" yaitu orang
yang menziarahi kuburan Husain mengisyaratkan dengan tangan kanannya
sambil mengucapkan doa yang panjang, diantaranya :
"Saya datang berziarahmu, untuk mencari
keteguhan kaki di dalam berhijrah kepadamu, dan sungguh saya telah
meyakini bahwasanya Allah Jalla Tsanaauhu, dengan lantaranmu Dia
melapangkan kesulitan, dan dengan lantaranmu Dia menurunkan Rahmat, dan
dengan lantaranmu Dia menahan bumi yang jatuh bersama penduduknya,
dengan lantaramu Allah mengokohkan gunung-gunung di atas pondasinya, dan
sungguh saya telah menghadap (munajat) kepada Rabbku, bahwa dengan
lantaranmu wahai tuanku untuk menyelesaikan hajat kebutuhan dan
keampunan dosa-dosaku."
Dan tercantum dalam kitab "Al Mazaar"
tentang keutamaan kota Kufah, dari Ja'far Al Shodiiq ia berkata :
"Tempat yang paling mulia (utama) setelah haram Allah dan haram
rasul-Nya adalah kota Kufah, karena kota Kufah Suci bersih, di sana
terdapat kuburan para nabi dan rasul dan ahli wasiat yang jujur, dan di
sana terlihat keadilan Allah, dan di sana datang Qaimah (penegak) dan
pengegak-penegak setelahnya, Kota Kufah itu tempat turunnya para nabi
dan ahli wasiat serta orang-orang yang sholeh [2].
Lihatlah wahai pembaca yang budiman,
bagaimana mereka itu jatuh dalam kesyirikan, karena mereka meminta
kepada selain Allah dalam menyelesaikan dan memenuhi hajat kebutuhan,
meminta dan memohon pengampunan dosa-dosa kepada manusia, bagaimana
mungkin hal itu terjadi, sedangkan Allah telah berfirman :
"Siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah" (Ali Imran : 135).
Kita berlindung dengan Allah dari perbuatan syirik.
[1] Kitab Al Bihaar : (10/107)
[2] Kitab Al Mazaar, karangan Muhammad An Nu'man yang diberi gelar dengan syeikh Mufid, hal : 99.