Apa
Akidah Raj'ah Yang Diimani Oleh Orang Rafidhah?
Orang
Rafidhah telah membuat bidah raj'ah, berkata Al Mufid :
"Telah sepakat mazhab imamiyah atas wajibnya terjadi raj'ah
di kebanyakan dari para orang yang telah mati" 1.
Yaitu (yang mereka maksudkan dengan raj'ah ini) bangkitnya penutup
imam-imam mereka, yang bernama Al Qaaim pada akhir zaman, ia
keluar dari bangunan di bawah tanah, lalu menyembelih seluruh
musuh-musuh politiknya, dan mengembalikan kepada syiah hak-hak
mereka yang dirampas oleh kelompok-kelompok lain sepanjang masa
(yang telah berlalu) 2.
Berkata
sayid Al Murtadho di dalam kitabnya "Al Masail An
Nashiriyah" : "Sesungguhnya Abu Bakr dan Umar disalib
pada saat itu di atas suatu pohon di zaman Al Mahdi -yakni imam
mereka yang kedua belas- yang mereka beri nama Qaaim Ali Muhammad
(penegak keluarga Muhammad), dan pohon itu pertamanya basah
sebelum penyaliban, lalu menjadi kering setelahnya3.
Berkata
Al Majlisi di dalam Kitab "Haqul Yakin" dari Muhammad Al
Baqir (berkata) : "Jika Al Mahdi telah keluar, maka
sesungguhnya ia akan menghidupkan 'Aisyah Ummul Mukminin dan ia
melaksanakan (menjatuhkan) hukum had (hudud) atas diri
Aisyah". 4
Kemudian
bagi mereka pemahaman raj'ah ini berkembang, dan mengatakan
(berlakunya) raj'ah (kembali hidup) seluruh orang syiah dan
imam-imam mereka dan seluruh musuh mereka bersama imam-imam
mereka. Akidah khurafat ini mengungkapkan rasa dengki yang
tersembunyi di dalam diri mereka, yang mereka mengungkapkan rasa
dengki itu dengan cerita dongeng seperti ini. Dan adalah keyakinan
ini merupakan sarana (jembatan) yang diambil oleh orang-orang
Sabaiyah untuk mengingkari hari akhirat.
Apa
Akidah Taqiyah Menurut Orang Rafidhah?
Taqiyah
didefinisikan oleh salah seorang ulama mereka zaman sekarang
dengan ucapannya : "Taqiyah yaitu kamu mengatakan atau
melakukan (sesuatu), berlainan dengan apa yang kamu yakini5;
untuk menolak bahaya dari dirimu atau hartamu atau untuk menjaga
kehormatanmu" 6. Bahkan mereka mendakwakan bawah
sesungguhnya Rasulullah telah melakukannya (Taqiyah) tatkala
Abdullah bin Ubai bin Salul kepala orang-orang munafik meninggal,
dimana beliau datang untuk menyolatkannya, lalu Umar berkata
kepadanya : Tidakkah Allah telah melarangmu dari hal itu? -yakni
berdiri di atas kuburan munafik ini-, lalu Rasulullah menjawabnya
: "Celaka kamu, kamu tidak tahu apa yang saya ucapkan :
sesungguhnya saya mengucapkan : Ya Allah isilah perutnya dengan
api, dan penuhilah kuburannya dengan api dan selalulah api
membakar dirinya ".
7
Lihatlah
wahai saudaraku muslim, bagaimana mereka telah menyandarkan kepada
diri Rasulullah kedustaan. Apakah masuk akal, bahwa para sahabat
Rasulullah mendoakan rahmat untuknya (Abdullah bin Ubai),
sedangkan Nabi melaknatnya?
Al
Kulaini menukilkan di usul Kafi : " Berkata Abu Abdillah:
"wahai Abu Umar sesungguhnya sembilan per sepuluh (sembilan
puluh persen) agama ini terletak pada (akidah) taqiyah, dan tidak
ada agama bagi orang yang tidak melakukan taqiyah, taqiyah ada
pada setiap sesuatu kecuali di nabidz (korma yang direndam dalam
air untuk membuat arak) dan di dalam menyapu atas khuuf (kaus atau
kulit kulit)." Dan dinukilnya juga dari Abi Abdillah ia
berkata : "Jagalah agama kalian dan tutuplah agama itu dengan
taqiyah, karena tidak ada iman bagi orang yang tidak mempunyai
taqiyah." 8
Maka
orang Rafidhah memandang taqiyah itu adalah fardu (wajib), tidak
akan berdiri mazhab ini kecuali dengan taqiyah, dan mereka
menerima pokok-pokok mazhab secara sembunyi-sembunyi dan
terang-terangan. Mereka selalu melaksanakannya taqiyah itu
terlebih-lebih, bila konsisi yang sulit telah mengepung mereka,
maka hati-hatilah dari orang Rafidhah wahai kaum muslimin.
------------------
1
Awaailul Maqaalaat, oleh Al Mufiid, Hal : 51.
2
Al Khuthuthul 'Ariidhah, oleh Muhibbudin Al Khatiib, hal : 80.
3
Awaailul Maqaalaat, oleh syeikh mereka yang bergelar Al Mufiid,
Hal : 95.
4
Haqul Yakiin, oleh Muhammad Al Baqir Al Majlisi, hal : 347.
5
Inilah hakikat kemunafikan, yaitu menampakkan sesuatu yang
tidak sesuai dengan apa yang dibatin, atau menampakkan keimanan
dan menyembunyikan kekafiran. Dengan kata lain, takiyah / nifak
itu adalah lain di mulut lain di hati. Itulah akidah orang syiah,
maka hati-hatilah dari tipu muslihat mereka, (pent).
6
As Syi'ah fil Mizaan, oleh Muhammad Jawaad Mughniyah, hal : 48.
7
Furuu'ul Kafii, kitab AL Janaaiz, hal : 188.
8
Usuulul Kafii, hal : 482-483.