PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah Rab semesta alam yang telah menunjuki kita sekalian
kepada cahaya Islam dan sekali-kali kita tidak akan mendapat petunjuk
jika Allah tidak memberi kita petunjuk. Kita memohon kepada-Nya
agar kita senantiasa ditetapkan di atas hidayah-Nya sampai akhir
hayat, sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati kecuali dalam keadaan Islam". (Ali-Imran : 102).
Begitu pula kita memohon agar hati kita tidak dicondongkan kepada kesesatan
setelah kita mendapat petunjuk.
"Artinya : Ya Allah, janganlah engkau palingkan hati-hati kami setelah engkau memberi kami hidayah". (Ali Imran : 8).
Dan semoga shalawat serta salam senantiasa Allah limpahkan kepada
Nabi kita, suri tauladan dan kekasih kita, Rasulullah Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang telah diutus-Nya sebagai rahmat
bagi alam semesta. Dan semoga ridla-Nya selalu dilimpahkan kepada
para sahabatnya yang shalih dan suci, baik dari kalangan Muhajirin
mupun Anshar, serta kepada para pengikutnya yang setia selama
ada waktu malam dan siang.
Wa ba'du : Inilah beberapa kalimat ringkas tentang penjelasan 'Aqidah
Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah yang pada kenyataan hidup masa kini diperselisihkan
oleh umat Islam sehingga mereka terpecah belah. Hal itu terbukti
dengan tumbuhnya berbagai kelompok (da'wah) kontemporer dan jama'ah-jama'ah
yang berbeda-beda. Masing-masing menyeru manusia (umat Islam)
kepada golongannya ; mengklaim bahwa diri dan golongan merekalah
yang paling baik dan benar, sampai-sampai seorang muslim yang
masih awam menjadi bingung kepada siapakah dia belajar Islam dan
kepada jama'ah mana dia harus ikut bergabung. Bahkan seorang kafir
yang ingin masuk Islam-pun bingung. Islam apakah yang benar yang
harus di dengar dan dibacanya ; yakni ajaran Islam yang bersumber
kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah yang telah diterapkan dan tergambar
dalam kehidupan para sahabat Rasulullah yang mulia dan telah menjadi
pedoman hidup sejak berabad-abad yang lalu ; namun justru dia
hanya bisa melihat Islam sebagai sebuah nama besar tanpa arti
bagi dirinya.
Begitulah yang pernah dikatakan oleh seorang orientalis tentang Islam :
"Islam itu tertutup oleh kaumnya sendiri", yakni orang-orang
yang mengaku-ngaku muslim tetapi tidak konsisten (menetapi) dengan
ajaran Islam yang sebenarnya.
Kami tidak mengatakan bahwa Islam telah hilang seluruhnya oleh karena
Allah telah menjamin kelanggengan Islam ini dengan keabadian Kitab-Nya
sebagaimana Dia telah berfirman.
"Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (Al-Hijr : 9).
Maka, Pastilah akan senantiasa ada segolongan kaum muslimin yang tetap
teguh (konsisten) memegang ajarannya dan memelihara serta membelanya
sebagaimana di firmankan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Artinya : Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya (dari Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lembut terhadap orang-orang mu'min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela ...". (Al-Maaidah : 54).
Dan firman Allah.
"Artinya : Ingatlah kamu ini. orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) di jalan Allah. Maka diantara kamu ada yang bakhil barang siapa bakhil berarti dia bakhil pada dirinya sendiri, Allah Maha Kaya dan kamu orang-orang yang membutuhkan-Nya, dan jika kamu berpaling, niscaya Dia akan mengganti ( kamu) dengan kaum selain kalian dan mereka tidak akan seperti kamu ini". (Muhammad : 38).
Golongan atau jama'ah yang dimaksud adalah seperti yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits :
"Artinya : Akan senantiasa ada segolongan dari umatku yang tetap membela al-haq, mereka senantiasa unggul, yang menghina dan menentang mereka tidak akan mampu membahayakan mereka hingga datang keputusan Allah (Tabaraka wa Ta'la), sedang mereka tetap dalam keadaan yang demikian". (Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari 4/3641, 7460; dan Imam Muslim 5 juz 13, hal. 65-67 pada syarah Imam Nawawy).
Bertolak dari sinilah kita dan siapa saja yang ingin mengenal Islam yang
benar beserta pemeluknya yang setia harus mengenal golongan yang
diberkahi ini dan yang mewakili Islam yang benar, Semoga Allah
menjadikan kita termasuk dalam golongan ini agar kita bisa mengambil
contoh dari berjalan pada jalan mereka dan agar supaya orang kafir
yang ingin masuk Islam itupun dapat mengetahui untuk kemudian
bisa bergabung.
Disalin dari buku Prinsip-Prinsip Aqidah Ahlus Sunnah Wal-Jama'ah oleh
Syaikh Dr Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, diterbitkan
oleh Dar Al-Gasem Saudi Arabia PO Box 6373 Riyadh 11442, penerjemah
Abu Aasia.