09 Januari, 2015

Kitab Sunan Abi Daud

Kitab ini pantas untuk kita kaji dan pelajari dengan seksama karena merupakan peninggalan bersejarah ilmu-ilmu Islam dan berisikan pedoman-pedoman untuk seseorang berpijak padanya dalam memahami agama Islam yang mulia ini,maka disini akan dipaparkan sebagian dari hal-hal yang berhubungan dengan kitab tersebut dengan ringkas yang diambil dari pembahasan yang disampaikan syeikh Muhammad bin Hadi Al Madkholi dalam materi Kutub As Sunnah di Universitas Islam Madinah ynag pernah didengar oleh penyusun dengan penambahan-penambahan dari penyusun sendiri.mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Kemudian pembahasan ini disusun dengan sub-sub pembahasan sebagai berikut:
1. Nama Kitab Atau Judul Kitab
Judul kitab adalah As Sunan,demikianlah dinamakan oleh pengarang dan penyusunnya,ketika beliau berkata di kitab Risalah Ila Ahli Makkah:"Sesungguhnya kalian telah meminta aku untuk menjelaskan kepada kalian hadits-hadits yang terdapat pada kitab As Sunan".
2. Susunannya
Beliau susun kitab ini menurut susunan bab-bab fiqh,karena As Sunan menurut istilah ahli hadits adalah kitab-kitab yang disusun menurut bab-bab fiqih.Maka tidak didapat di dalam kitab ini pembahasan tentang kezuhudan,sifat-sifat syurga dan neraka,dan lain-lainnya,kecuali beliau tambahkan dalam kitabnya ini satu kitab yang membahas tentang masalah aqidah di akhir kitabnya ini.
3. Sebab-Sebab Penulisan
Tentang hal ini telah beliau jelaskan bahwa itu dalam rangka mengumpulkan hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum-hukum syari'at yang diambil sebagai dalil oleh para ahli fiqih dalam menyusun hukum-hukum fiqih.
Berkata Abu Daud dalam Risalahnya kepada Ahli Makkah:"Tidaklah aku menyusun (mengumpulkan)dalam kitab As Sunan kecuali hadits-hadits hukum,dan tidak aku masukkan kitab zuhud dan fadhooil amal padanya". (Risalah Abi Daud Ila Ahli Makkah halaman 33).
4. Manhaj Beliau Didalam Kitab Ini.
- Beliau tidak memberi pengantar (muqaddimah) bagi kitabnya ini dengan sesuatu yang bisa menjelaskan manhaj beliau di sini.ini karena telah menjadi kebiasaan para pendahulunya dari para imam-imam yang mengarang kitab-kitab hadits,tetapi beliau menulis Risalah Ila Ahli Makkah yang menjelaskan manhaj beliau dalam kitabnya ini dan dia merupakan satu muqadimah yang menggantikan muqaddimah kitabnya ini.
- Kemudian beliau menyusunnya menurut bab-bab fiqhiyah dan kitab-kitabnya juga demikian dimulai dengan kitab Ath Thoharoh dan jumlah kitab-kitab tersebut 35 kitab dan setiap kitab terdiri dari beberapa bab,dan terkadang terbagi bab-bab tersebut menjadi beberapa sub bab serta merincinya jika beliau anggap perlu,seperti pembagian bab-bab Ruku' dan Sujud menjadi 56 bab atau pembagian bab-bab Jum'at menjadi 63 bab.
- Kemudian bab-bab tersebut berbeda-beda,adakalanya banyak haditsnya dan adakalanya sedikit dan terkadang beliau memanjangkan pembahasan dalam satu kitab dan meringkas yang lainnya sampai-sampai terkadang tidak memasukkan dalam satu bab kecuali satu hadits atau atau dua hadits saja,sebagaimana yang beliau jelaskan hal itu dalam Risalah nya kepada Ahli Makkah.
Beliau berkata:
Dan tidaklah aku tulis dalam satru bab,kecuali satu hadits atau dua ,walaupun terdapat dalam bab hadits-hadits shohih,karena (pemuatan semua iti) cukup banyak,dan aku hanya ingin memudahkan pemanfaatanya saja (halaman 24).
- Tidaklah beliau mengulangi satu hadits dalam bab kecual karena adanya faedah yang mengharuskan pengulangannya karena adalah tambahan ucapan dalam hadits,walaupun hanya satu kalimat dengan syarat tambahan itu mengandung faedah.(lihat Risalah Ila Ahli Makkah halaman 25).
- Beliau meringkas hadits-hadits yang panjang dengan menyebut tempat yang berkenaan dari hadits yang sesuai dengan bab yang beliau susun,dan ini menunjukkan kesungguhan beliau yang amat sangat dalam memberikan manfaat dari kitab ini kepada para pembacanya
Dan ringkasan hadits ini berbeda-beda, adakalanya beliau menyebut satu hadits dalam bab kemudioan beliau sertai hadits lain dengan mengatakan: bima'na (yang semakna dengan itu) ,dan kalimat ini mencukupkan dia dari mengulang lafsdz hadits secara keseluruhan,dan ini menunjukan ketelitian beliau dalam memasukkan hadits-hadits di dalam kitabnya,karena hal itu memberikan faedah bahwa disana ada perbedaan lafadz dari dua periwayatan atau lebih yang mengandung makna satu.(lihat Risalah Ila Ahli Makkah halaman 25)
- Sesungguhnya beliau jika menemui dua riwayat atau lebih dan disana ada perbedaan lafadz berupa tambahan lafadz pada sebagiannya,maka beliau akan menuliskan hadits yang pertama dengan sanadnya dan lafadznya secara lengkap kemudian menyebut sanad hadits yang lainnya dan menyebut tambahan lafadznya sajadan ini banyak dilakukan dalam kitabnya ini.sebagai contoh:
(Hadits No:111,112,113 dan 114 dalam kitab Thoharoh bab sifat wudu' Rasululloh hal :1/81-83).
111. Berkata Abu Daud: Telah menceritakan kepad kami Musaddad,beliau berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Awaanah dari Kholid bin Alqomah dari Abdun Khoir,dia berkata: Telah datang kepada kami Ali dalam keadaan sudah menunaikan sholat, lalu beliau meinta air uantuk bersuci,maka kami berkata:apa yang akan beliau perbuat dengan air tersebut,sedangkan beliau telah sholat? Tidaklah beliau inginkan kecuali untuk mengajarkan kita,lalu dibawakan satu bejana berisi air dan gayung, lalu beliau menuangkan air ketangan kanannya dan mencuci kedua tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan memasukan air kehidung tiga kali, dalam keadaan berkumur dan memasukkan air kehidung dengan telapak tangan yang dipakai untuk mengambil air, kemudian membasuh muka tiga kali,lalu mencuci tangan kanannya tiga kali dan tangan kirinya tiga kali, kemudian memasukkan tangannya kebejana,lalu mengusap kepalanya sekali saja, kemudian mencuci kaki kanannya tiga kali dan kaki kirinya tiga kali, kemudian berkata: Barang siapa yang suka mengetahui sifat wudu' Nabi ,maka dia adalah ini.
112. Berkata Abu Daud: Telah menceritakan kepada kami Al Hasan bin Ali Al Halwany, dia berkata: telah menceritakan kepada kami Al Husain bin Ali Al Ju'fy dari Zaaidah,dia berkata:telah menceritakan kepada kami Kholid bin Alqomah Al Hamadany dari Abdun Khoir, beliau berkata : Telah sholat Ali sholat ghodah, kemudian masuk ke Rohbah (satu tempat di Kufah) lalu meminta ai,maka datanglah seorang budak membawa bejana berisi air dan gayung, berkata (Abdun Khoir):lalu beliau mengambil bejana dengan tangan kanannya dan menumpahkannya ketangan kirinya dan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali kemudian memasukkan tangan kanannya ke bejana lalu berkumur-kumur tiga kali, kemudian dia (Zaidah) menyebutkan lafadz hadits yang hampir sama dengan hadits Abi 'Awaanah, lalu berkata: kemudian mengusap kepalanya bagian depan dan belakangnya sekali saja,-lalu menyebutkan lafadz hadits  dengan semisalnya(hadits Abi 'Awaanah).
113. Beliau berkata : telah menceritakan kepada kami  Muhammad bin al-Mutsana ,beliau berkata telah menceriterakan kepadaku Muhammad bin Ja'far, beliau menceritakan kepada kami Syu'bah, beliau berkata aku telah mendengar Malik bin 'Urfuthoh beliau berkata : Saya telah mendengar 'Abdul khoir berkata : Aku telah melihat 'Ali diberi kursi lalu duduk diatasnya kemudian didatangkan sejenis ceret berisi air lalu mrncuci tangannya tiga kali kemudian berkumur-kumur bersamaan dengan memasukan air kehidung dengan air yang sama (satu air) dan menyebut hadits,
114. Berkata : telah menceritakan kepada kami 'Utsman bin Abi Syaibah bekiau berkata telah mmenceritakan kepada kami Abu Nu'aim beliau berkata telah menceritakan kepada kami Robiah al-Kinany dari al-Minhaal bin 'Amr dari Zarri bin hubaisy bahwasanya dia mendengar Ali ditanya tentang wudlu Rasulullah lalu dia mencerittakan hadits tersebut, dan berkata : dan Beliau mengusap kepalanya sampai tidak menetes (air dari kepala) dan mencuci kedua kakinya tiga kali-tiga kali kemudian berkata: 'demikianlah wudlu Rasulullah'

- Beliau akan menjelaskan kalau yang meringkas riwayat adalah orang lain, dan kalau dari dirinya, maka beliau akan diam, contohnya, hadits nomor 49 pada bab Bagaimana bersiwak, beliau berkata :
Berkata Musadad : hadits ini asalnya hadits yang panjang tetapi aku meringkaskannya (1/42)
- Demikian juga beliau memiliki ta'liq - ta'liq (komentar) atas matan-matan, (lafazh-lafazh hadits) kalau diperlukan dan kebanyakan dari ta'liq (komentar) beliau itu pendek (ringkas) dan jarang sekali berkomentar panjang lebar, contoh komentarnya yang panjang adalah komentar beliau dalam kitab thaharah bab orang yang berkata : Dia (mustahadlah) mandi dari bersuci sampai bersuci lagi. Hadits nomor 300 (1/210 - 211)
Berkata Abu Daud : dan hadits Adi bin Tsabit dan Al 'amasy dari Habib dan Ayub Abil 'Alaa' semuanya lemah lagi tedak shohih,dan yang menunjukkan kelemahan hadits Al 'Amasy dari Jabibn adalah hadits ini yang diwaqafkan{sanadnya hanya sampai shohabat(pent.)}Hafsh bin Ghiyats dari Al 'Amasy dan Hafsh bin Ghiyats mengingkari bahwa hadits ini marfu'{sanadnya sampai Rasululloh (pent.)} dan mewaqafkannya juga Asbaath dari Al 'Amasy secara mauquf dari 'Aisyah.
Berkata Abu Daud: dan meriwayatkannya juga Ibnu Daud dari Al 'Amasy secara marfu' awal nya(lafadznya) dan mengingkari lafadz yang ada (keterangan) wudu setiap kali sholat,dan menunjukkan kelamahan hadits Habib ini adalah riwayat Zuhry dari Urwah dari 'Aisyah,beliau berkata:
Maka dia mandi untuk setiap sholat dalam hadits al mustahadhoh.
Dan Abu Al Yaqdzon meriwayatkan dari 'Adi bin Tsabit dari bapaknya dari Ali dan 'Ammaar maula Bani Hasyim dari Ibnu Abbas  ,demikian juga meriwayatkan Abdul Malik bin Maisaroh,Bayaan al  ‎Mughiroh,Firas dan Mujalid dari As Sya'by dari Qumair dari 'Aisyah dengan lafadz:"Berwudu'lah engkau setiap kali sholat".dan riwayat Daud dan 'Ashim dari Sya'by dari Qumair dari 'Aisyah dengan lafidz:"Dia mandi setiap kali sholat".dan riwayat Hisyam bin Urwah dari bapaknya dengan lafadz:"Orang yang mustahadhoh berwudu' pada setiap sholat" Dan hadits-hadits ini semuanya lemah kecuali hadits Qumair dan hadits 'Ammaar maula Bani Hasyim serta hadits Hisyam bin Urwah dari bapaknya, yang terkenal dari Ibnu Abaas adalah mandi
- Demikian juga beliau memiliki kritik ditengah-tengah periwayatannya terhadap hadits-hadits atas rijal (rawi-rawi) kalau dibutuhkan, baik berupa pengenalan terhadap rawi seperti dalam hadits nomor 1067, beliau berkata :
Thariq bin Syihab melihat Nabi dan belum mendengar darinya sesuatu apapun (hadits) atau mengenalkan rawi secara terperinci seperti dalam hadits 2496,
Beliau berkata :Al Qo'nab adalah seorang yang sholeh,lalu Ibnu Abi Laila menginginkannya untukmemegang jabatan Qadhi ,lalu beliau menolaknya dan berkat: saya kalau menginginkan untuk memenuhi hajat saya yang satu dirham mesti saya minta tolong kepada seseorang.(bagaimana saya bisa memegang jabatan tersebut) Maka dijawab oleh Ibnu Abi Laila:siapakah diantara kita yang tidak meminta bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya? Maka beliau(Al Qo'nab) berkata: Izinkanlah saya keluar (dari majlis) sampai saya berfikir tentang hal tersebut". lalu dikeluarkan dan beliau bersembunyi.Berkata Sufyan:Ketika beliau bersembunyi (di rumah) tiba-tiba rumahnya runtuh menimpanya dan kemudian beliau wafat (3/18).
atau menjelaskan pemilik satu kunyah,sebagaimana dalam hadits 2529 (3/39),yaitu hadits Ibnu 'Amr dalam kitab jihad dan disanadnya ada Abul Abbas,
Berkata Abu Daud:
Abul Abas ini -penyair- namanya As Saaib bin Faruuj.
Atau untuk menjelaskan nisbahnya perawi,misalnya pada nisbah Abil Misbah Al Muqry.
Beliau berkata :Al Miqra' adalah qobilah (suku) dari bangsa Himyar.
Atau untuk menjelaskan negrinya seorang perawi,misalnya hadits 672 tentang negeri Ja'far bin Yahya bin Tsauban.
Berkata beliau:Ja'far bin Yahya dari ahli Makkah.(3/435).
Dan terkadang pembicaraannya (komentarnya) dalam membenarkan nama rowi dan nasabnya atau kunyahnya seperti yang terjadi pada hadits yang masyhur dari Ummu Darda' dari Nabi :
Seorang syahid dapat memberi syafaat 70 orang keluarganya.(kitab jihad bab Fis Ssyahid Yasyfa' No:2522 hal:3/34).
Dan disanadnya ada Al Walid bin Rabaah,beliau berkata: yang benar adalah Rabaah bin Al Walid.
Adakalanya komentar beliau dalam jarah dan tadil dan ini banyak,sebagai contoh :komentar beliau pada Abaan bin Thoriq dalam hadits Ibnu Umar yang marfu':
Barang siapa yang diundang dan tidak menjawab (undangan tersebut) maka telah bermaksiat kepada Allah dan Rasulnya dan barang siapa yang masuk (menghadirinya) tanpa diundang  maka dia masuk dalam keadan sebagai pencuri dan keluar dalam keadaan sebagai .
Berkata Abu Daud: Terdapat padanya Abaan bin Thoriq dan dia itu majhul.
5. Syarat Abu Daud Dalam Kitabnya.
Imam Abu Daud tidak mensyaratkan dalam As Sunan bahwa dia tidak mengeluarkan kecuali hadits-hadits shohih dan beliau hanya mensyaratkan untuk mengeluarkan dalam kitabnya ini hadits-hadits yang shohih,hasan dan lemah yang boleh diamalkan (dhoif yang bisa naik kederajat hasan lighoirihi),atau membawakan hadits yang sangat lemah (dho'if) tetapi konsekwen untuk menjelaskannya.
Berkata Abu Daud dalam Risalahnya kepada Ahli Makkah (hal: 25).
Dan tidak terdapat dalam kitab As Sunan yang aku susun dari seorang (perawi) yang matruk hadits sedikitpun dan jika terdapat hadits mungkar aku jelaskan bahwasanya itu mungkar dan tidak terdapat yang seperti itu dalam bab selain dia.
Dan berkata juga: Dan apa yang ada dikitabku ini dari cacat yang sangat,saya akan jelaskan dan yang tidak saya sebutkan (jelaskan) padanya sesuatu apapun,maka dia sholeh,dan sebagiannya lebih absah dari yang lainnya.
Maka dapat kita ambil kesimpulan dari perkataan-perkataan Abu Daud beberapa point penting,diantaranya:
1. Diatidak hanya membawakan hadits-hadits yang shohih saja,bahkan yang lainnya juga beliau masukkan kecuali hadits palsu,maka beliau tidak memasukkannya dalam kitabnya ini.
2. Hadits dho'if (lemah) terbagi menjadi dua :
  • yang memiliki cacat yang sangat, maka ini dia jelaskan dan tidak mendiamkannya.
  • yang ada cacatnya dan kelemahannya ada kemungkinan naik menjadi hadits hasan,maka beliau mendiamkannya,sebagaimana terpahami dari perkataan beliau,dan demikian juga dikatakan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar dalam An Nukat 'Ala Ibnu Sholah (1/435).
3. Beliau tidak memasukkan hadits dho'if yang ada kemungkinan bisa naik ke derajat hasan kecuali dalam keadaan terdesak dan ketidak adaan hadits di dalam bab selainnya.

FREE WORLDWIDE SHIPPING

BUY ONLINE - PICK UP AT STORE

ONLINE BOOKING SERVICE